1.000 martir dalam 23 hari; 4 jurnalis terbunuh hari ini

News1 Dilihat

GAZA, (Foto)

Empat jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di sebuah sekolah di bagian barat Kota Gaza pada hari Minggu. Serangan tersebut merupakan serangan kedua yang menyasar Sekolah Asma di kamp pengungsi Shati. Sekolah tersebut, yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), menampung keluarga-keluarga pengungsi dan sebelumnya telah dibom pekan lalu. Sumber medis dan media melaporkan delapan warga tewas termasuk empat jurnalis.

Kantor Media Pemerintah (GMO) mengutuk, dengan tegas, penargetan dan pembunuhan jurnalis Palestina oleh tentara pendudukan Israel, dan menganggap mereka bertanggung jawab penuh atas tindakan kejahatan keji ini. Dalam pernyataan persnya, GMO meminta komunitas internasional dan organisasi terkait untuk menghalangi pendudukan dan mengadilinya di pengadilan internasional atas kejahatan yang sedang berlangsung, serta mendesak adanya tekanan untuk menghentikan genosida dan pembunuhan jurnalis Palestina. Dengan tewasnya empat jurnalis tersebut, jumlah korban jurnalis yang mati syahid sejak dimulainya perang genosida di Gaza telah meningkat menjadi 181 orang.

Baca juga  Postur APBN 2024 yang Dibahas Sri Mulyani Bersama DPR

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 1.000 warga menjadi syahid di Gaza utara selama 23 hari terakhir, dan nasib 30 tenaga medis yang ditahan dari Rumah Sakit Kamal Adwan tidak diketahui. Juru bicara kementerian Khalil al-Daqran menganggap tentara pendudukan bertanggung jawab atas nyawa tim medis yang ditahan dari Rumah Sakit Kamal Adwan, menunjukkan bahwa pendudukan telah membuat sistem kesehatan di utara tidak berfungsi untuk membunuh sebanyak mungkin warga. Al-Daqran menekankan dalam pernyataan media bahwa situasi di Gaza utara yang terkepung sangatlah sulit, dan mengulangi permohonannya agar dunia segera melakukan intervensi untuk menyelamatkan warga di utara sebelum terlambat.



BN Nasional