Luhut Akan Tutup PLTU Suralaya Akibat Polusi Udara

News3 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Rencana pemerintah untuk melakukan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara semakin yakin. Selain untuk mengurangi emisi karbon untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060, langkah ini juga dilakukan untuk menekan polusi udara di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan pensiun dini PLTU batubara akan dilakukan rapat untuk menekan polusi yang ada.

“Hari ini kita akan mengadakan rapat. Saya juga ingin memberi tahu Pak Arifin (Menteri ESDM) tentang polusi udara di Jakarta. Di IKN, indeksnya hanya enam. Di sini (poliusi udara) sekitar 150 dan 200,” kata Luhut dalam IOG SCM Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (14/8/2024).

Dalam rapat nantinya, Luhut akan menutup PLTU Suralaya melalui langkah-langkah yang sedang dilakukan persiapan.

Baca juga  Alvin Lie Bilang Tol Akses Bandara Kertajati Belum Tentu Ramai, Wamen PUPR: Justru Bakal Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

“Jadi kita bahas kemarin, kita akan bawa ke rapat bahwa (PLTU) Suralaya, kita harus menutup yang satu ini. Jika kita menutup (PLTU) Suralaya, saya pikir bagian dari transisi energi yang adil, ini juga bisa mengurangi mungkin 50 atau 60 poin indeks kualitas udara di Jakarta,” ujar Luhut.

Menurut Luhut, polusi udara selain berbahaya bagi kesehatan orang, berbahaya juga untuk kesehatan anggaran negara.

“Jadi ini (polusi) sangat berbahaya bagi kita semua. Kita menghabiskan Rp38 triliun untuk BPJS dan juga biaya pribadi untuk kesehatan,” jelas Luhut.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan, Luhut menyebut akan mendorong pengguanan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Jakarta.

“Jadi kita juga akan melihat latihan untuk menggunakan lebih banyak EV di Jakarta dan sepeda motor di Jakarta,” katanya.

Suralaya sendiri, Luhut menambahkakn, sudah berusia 40 tahun dan sudah selayaknya dilakukan pensiun dini.

Baca juga  3 Tren Yang Harus Diperhatikan Musim Belanja Liburan Ini

“Nanti yang Suralaya itu kan sudah banyak polusinya ya dan sudah lebih 40 tahun ya. Jadi kita pengen exercise, kita pengen kaji. Kalau bisa kita tutup supaya mengurangi polusi Jakarta,” katanya.