Pemerintah Tawarkan 60 Blok Migas dengan Insentif Fleksibel untuk Tarik Investor

News3 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menyiapkan 60 blok migas, termasuk 14 wilayah kerja potensial, yang akan ditawarkan sejak 2024 hingga 2028. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat investor di sektor migas dengan berbagai insentif menarik.

“Dari 34 joint study yang kita miliki, terdapat tabungan area migas hingga 60 blok yang disiapkan untuk empat tahun ke depan. Kami mengundang KKKS untuk bekerja sama dengan SKK Migas agar area ini bisa dikembangkan menjadi blok-blok migas baru dengan insentif yang menggiurkan,” ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).

Ariana menjelaskan bahwa pemerintah kini lebih fleksibel dalam memberikan opsi kepada para kontraktor, tidak lagi terpaku pada skema gross split.

“Kita berikan opsi, apakah mau cost recovery atau gross split yang lebih fleksibel. Pilihan ini diberikan demi kenyamanan investor,” jelasnya.

Baca juga  Dalam Peluncuran AZEC Center, Jepang Beri Dukungan Terhadap Proyek Dekarbonisasi

Pemerintah juga membuka opsi direct offer tanpa joint study serta memperpanjang periode eksplorasi di area terbuka lebih dari 10 tahun, seperti yang dilakukan di WK North Ganal, Kaltim.

“Fleksibilitas ini penting agar potensi cadangan gas besar dapat terus ditemukan,” ucap Ariana.

Dalam menghadapi tantangan ke depan, pemerintah sedang mendiskusikan opsi untuk mengubah signature bonus menjadi komitmen eksplorasi.

“Usulan baru ini kami harapkan dapat memacu eksplorasi yang lebih aktif,” ujarnya.

Ariana juga menyampaikan bahwa perpanjangan kontrak akan disyaratkan untuk eksplorasi di area terbuka.

“Diskusi bersama SKK Migas dan Plt. Dirjen Migas terus kami lakukan agar kebijakan ini tepat sasaran. Selain itu, kami juga sedang mengkaji multi-client study untuk meningkatkan kualitas eksplorasi,” katanya.