Jakarta, BN Nasional – PT Pertamina (Persero) saat ini tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya merencanakan peluncuran produk baru dengan nama Pertamax Green 92.
Produk itu merupakan pencampuran antara Pertalite dengan 7% etanol yang bertujuan meningkatkan octan dari BBM bersubsidi tersebut. Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (30/8)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (MenkoMarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penghitungan masalah polusi yang disebabkan oleh kendaraan sedang dikaji dampak emisi karbonnya.
“Sekarang lagi di hitung, ini kan masalah polusi juga, jadi kita mau etanol berapa persen supaya oktannya naik, supaya surpurnya kurang. Sampai hari ini kita liat bahwa yang paling banyak berpengaruh terhadap udara ya dari tranportasi, ya transportasi itu emisi karbon itu,” kata Luhut usai menghadiri CEO Forum Bloomberg di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Berberapa hari pemerintah melaksanakan uji emisi di berberapa tempat, Luhut menyebut 37 persen dari pengendara yang uji emisi tersebut tidak lulus.
“Jadi hasil pengetesan di lapangan sekarang 37 persen sepeda motor tidak lulus uji emisi,” katanya.
Kedepan, pemerintah akan memperbaiki bahan bakar yang diduga menjadi masalah polusi saat ini. Pemerintah juga sedang bekerja sama melalui Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera).
“Nah jadi sekarang kita mau perbaikin dulu bahan bakarnya. Itu semua kita lakukan secara terukur, sekarang ini kita Prospera membuat studi detail mengenai ini. Sekarang yang kita lakukan itu baru feeling belum data yang lengkap,” jelasnya.
Harga Pertamax Green 92 tentunya akan lebih mahal dari Pertalite yang ada saat ini, maka dari itu Luhut akan melihat langkah yang bagus agar masyarakat tidak terbebani.
“Kita akan tetap lihat agar rakyat itu terbebani, itu kuncinya,” kata Luhut.