JAKARTA, BN NASIONAL
Harga logam timah di London Metal Exchange (LME) terus menunjukan peningkatan sejak awal bulan April 2024 dari US28.000 sampai US34.025 yang mencapai titik tertinggi sejak Juni 2022 lalu.
Analis Senior Intelijen Pasar Tom Langston mengatakan, lonjakan harga logam timah telah terjadi selama dua minggu belakangan ini dengan peningkatan mencapai 29 persen.
“Harga timah LME telah melonjak selama dua minggu terakhir, kini naik 17 persen di bulan April dan 29 persen year-to-date karena harga melampaui US$34,000, sebuah titik yang belum pernah d icapai sejak Juni 2022,” kata Tom kepada bnnasional.com, Kamis (18/4/2024).
Menurut Tom, lonjakan harga terjadi karena adanya gangguan pasokan dan minat spekulatif yang signifikan sehingga harga logam timah terus melonjak.
“Sekarang mungkin berlebihan, posisi spekulatif bersih telah mencapai 3000 kontrak jangka panjang, tingkat tertinggi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir, dengan dua pelaku pasar memegang minimal 60% dari total waran LME,” jelas Tom.
Selain itu, ketatnya persaingan pasar dunia, terkhusus di Benua Eropa mengalami penundaan pengiriman yang terkendala.
“Harga timah LME telah tergelincir ke dalam kemunduran karena harga tunai d itutup $465 lebih tinggi dari harga berjangka tiga bulan pada hari Rabu (17/4/2024),” ujar Tom.
D isisi lain, hal yang membuat harga logam timah membengkak d ikarenakan adanya larangan penambangan oleh pemerintah Myanmar di daerah Wa dan konflik di Wilayah Kivu.
“Konflik yang terus berlanjut di wilayah Kivu Utara di Republik Demokratik Kongo semakin menambah kekhawatiran pasokan,” katanya.*[]