ISTANBUL, (Foto)
Kepala biro politik Gerakan Hamas, Ismail Haneyya, menerima delegasi dari Partai Persatuan Besar Turki yang dipimpin oleh Mustafa Bastci di kantornya di Istanbul pada hari Senin.
Pertemuan tersebut membahas perkembangan politik dan lapangan terkait perang agresif di Jalur Gaza, serta cara mendukung ketabahan rakyat Palestina.
Haneyya memberi tahu para pengunjung perkembangan terkini mengenai perang genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan Israel serta dampak regional dan internasionalnya, sekaligus menegaskan ketabahan rakyat Palestina dan komitmen mereka untuk melanjutkan perjuangan adil dan berpegang teguh pada hak asasi manusia mereka. hak dan prinsip nasional pembebasan, penentuan nasib sendiri, dan pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Haneyya menerima delegasi dari Partai Huda Par Turki yang dipimpin oleh Zekeriya Yapıcıoğlu dan membahas perkembangan politik dan lapangan terkait perang agresif di Jalur Gaza, serta cara untuk mendukung dan mempertahankan ketabahan rakyat Palestina.
Delegasi Turki memuji ketabahan dan ketangguhan rakyat Palestina serta kepatuhan mereka terhadap seluruh hak nasional mereka, dan menjuluki perlawanan Palestina sebagai model legendaris di tingkat kawasan dan dunia yang membawa perubahan abadi.
Delegasi tersebut menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada pemimpin Gerakan atas kesyahidan ketiga putra dan lima cucunya, serta kepada seluruh martir Palestina yang menjadi korban pembantaian Israel yang terus berlangsung setiap hari.
Delegasi Turki juga menegaskan kembali solidaritasnya terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi perang genosida Israel, menekankan hak rakyat Palestina untuk membela diri dan perlunya gencatan senjata segera.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, pasukan pendudukan Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan ribu orang mati syahid, terluka dan hilang, selain dua juta orang mengungsi dan kehancuran besar-besaran terhadap rumah dan infrastruktur. yang berdampak pada lebih dari 70% bangunan di Jalur Gaza yang berada di bawah pengepungan yang menyesakkan dan menyaksikan krisis kemanusiaan yang menyesakkan serta kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di Gaza dan bagian utaranya.