UNRWA menuduh Israel melakukan penahanan dan memaksa stafnya untuk memberikan pengakuan palsu tentang hubungannya dengan Hamas

Global, Ragam15 Dilihat

GAZA, (Foto)

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menuduh Israel menahan dan menyiksa beberapa stafnya, memaksa mereka membuat pengakuan palsu tentang hubungan badan tersebut dengan Hamas.

“Beberapa staf kami telah menyampaikan kepada tim UNRWA bahwa mereka dipaksa (membuat) pengakuan di bawah penyiksaan dan perlakuan buruk. Pengakuan palsu ini adalah jawaban atas pertanyaan tentang hubungan antara UNRWA dan Hamas dan keterlibatan mereka dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel,” kata juru bicara UNRWA Juliette Touma dalam sebuah pernyataan.

Touma mengatakan bahwa pengakuan palsu yang diperoleh “di bawah penyiksaan” digunakan “untuk menyebarkan informasi yang salah tentang UNRWA sebagai bagian dari upaya untuk membubarkan UNRWA.”

Pernyataan tersebut merupakan bagian dari laporan yang belum dirilis yang dikumpulkan oleh UNRWA yang menyatakan bahwa Israel melakukan pelecehan fisik dan psikologis terhadap warga Palestina yang ditahan di Gaza selama perang, termasuk 21 anggota staf UNRWA, beberapa di antaranya mengatakan mereka dipukuli dan diancam.

Baca juga  Pasien dan 3 staf didakwa atas kematian pasien lain di fasilitas kesehatan jiwa

Laporan yang belum dirilis tersebut, yang salinannya diperoleh CNN, sebagian besar didasarkan pada kesaksian para tahanan Gaza yang ditahan di penjara-penjara Israel dan di lokasi-lokasi militer dan kemudian dilepaskan kembali ke Gaza di perbatasan Kerem Abu Salem antara pertengahan Desember dan pertengahan Februari.