JAKARTA, BN NASIONAL – Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) mengusulkan kepada Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk menyamakan standart Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dari berbagai merk yang berbeda.
Sekretaris Jenderal (AEML) Rian Erneest Tanudjaja mengatakan, sejauh ini sudah ada standarisasi dari BSN terkait dengan keselamatan kendaraan listrik dari sisi baterai dan komponen. Namun belum ada standar untuk SPKLU.
“Bahkan sekarang lagi disusun supaya ada SNI, sehingga yang baterai tukar, lemari kabinetnya itu bisa saling kompatibel,” kata Rian usai menghadiri Seminar Warta Ekonomi bertajuk ‘Memperkuat Keamanan Kendaraan EV’ di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
AEML saat ini sedang melakukan diskusi yang erat dengan BSN untuk membentuk Standart Nasional Indonesia (SNI) agar SPBKLU motor listrik bisa satu model.
“Memang saat ini lagi digodok, adanya semacam SNI, supaya baterai tukar yang beda merek itu, bisa menggunakan lemari yang sama. Itu lagi digodok sekarang,” ujarnya.
Menurut Rian, hal tersebut penting dilakukan, mengingat motor listrik saat ini banyak digunakan oleh Ojek Online (Ojol) yang membutuhkan penukaran baterai yang banyak, karena menjelajah jarak yang jauh.
“Soal baterai swapping ini yang menjadi penting, karena itu adalah baterai yang digunakan oleh teman-teman yang logistik, ojol, itu yang heavy duty. Tidak boleh stop, sehingga mereka akan pasang baterai tukar,” jelasnya.
Kemudahan akses menukar baterai dan jaminan keselamatan, lanjut Rian, akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kendaraan listrik, dan membuat masyrakat beralih menggunakan kendaraan listrik dari konvensional.
“Kita harus menciptakan produk yang memberikan keselamatan bagi masyarakat, sehingga masyarakat juga makin yakin, makin percaya, pindah dari kendaraan BBM ke kendaraan ini,” jelasnya.