JAKARTA, BN NASIONAL – Alat pemantauan Gunung Api Semeru di Jawa Timur dicuri oleh oknum yang tidak bertanggun jawab pada 31 Juli 2024.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya mengatakan, pencurian tersebut menyebabkan kerugian semua pihak karena dengan hilangnya alat pemantauan ini telah mengganggu pengamatan dan pemantauan Gunung Api Semeru yang seharusnya dilakukan 24 jam.
“Saya sampaikan bahwa alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu mengalami carrier off sejak 31 Juli 2004 dan setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari pengamat gunung api ternyata pintu pagar dan pintu bungkernya sudah dibobol dengan cara di gergaji. Nah peralatan hilang sudah dicatat disini 4 buah accu, 2 buah solar panel, 1 buah regulator solar panel,” kata Hadi di Pos PGA G. Dieng Jawa Tengah, Selasa (6/8/2024).
Menurut Hadi, peralatan ini dapat membantu early warning termasuk gerakan tanah. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk menjaga aset yang tersebar di setiap pos gunung api dan sistem yang ada di gerakan tanah.
“Keberadaan alat-alat ini untuk kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan PVMBG tapi kepentingan masyarakat luas terutama adalah masyarakat dan warga terdampak dari mitigasi kebencanaan tersebut jadi semua wajib menjaganya,” jelas Hadi.
Sementara itu, Kepala PGA Semeru, Liswanto mengatakan, petugas PGA G. Semeru mengetahui hilangnya alat-alat pemantauan di Stasiun Klepu pada hari Minggu (4/8), saat itu dilakukan pengecekan dan didapati gembok pagar sudah terbuka digergaji dan diketahui hilangnya empat unit accu Panasonic berkapasitas 75 ampere didapati sudah hilang.
“Petugas langsung saya melaporkan kejadian ini ke Polsek Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dan sudah dibuatkan surat kehilangan oleh polsek tersebut tgl 4 Agustus 2024,” kata Liswanto.
Liswanto memperkirakan kerugian atas kehilangan alat-alat tersebut sekitar Rp14.000.000. Saat ini, proses penantauan masih berjalan dengan baik karena masih banyak peralatan pendukung lainya yang masih dalam keadaan baik dan berjalan lancar.
“Tidak terlalu berpengaruh besar karena alat kami kan tersebar banyak, itu hanya satu alat repeater, dimana kerjanya untuk memancar ulangkan yang dari Semeru di sebelah barat. Alat kami masih banyak yang di timur, selatan, tenggara,” jelasnya.