JAKARTA, BN NASIONAL – Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) mengungkapkan harga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sudah kompetitif saat ini.
Ketua MASKEEI Andhika Prastawa mengatakan, harga listrik dari PLTS tanpa baterai sebagai penyimpan daya sekitar US$ 4 sen per kiloWatt hour (kWh).
“Jadi kalau mau diukur secara kasar, suatu PLTS, listrik itu sekarang bisa diangka 4 sen USD per kilowatt hour, per kilowatt jam,” kata Andhika saat acara China International Energy Storage (EESA) Summit 2025 di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Kemudian, PLTS yang menggunakan baterai untuk menyimpan daya listriknya mengalami peningkatan 2 kali lipat mencapai US$10 sen per kWh atau setara Rp1.400.
“Kalau ditambah baterai itu kira-kira ya di 2 kali lipatnya, jadi sekitar 8 sampai 10 sen USD per kilowatt hour. Sehingga ini sudah cukup menarik karena tarif listrik kita itu di 10 sen, 1.400 biasanya itu sudah cukup menarik,” jelas Andhika.
Disisi lain, karena PLTS dan baterai yang digunakan masih banyak import, maka ada kemungkinan harga komponen naik yang bisa menyebabkan harga llistrik pun naik.
“Tapi sekali lagi ini masih barang impor, jadi kita masih ada ketergantungan impor. Kalau pasar globalnya permintaan baterainya naik, tentu kan harganya bisa naik lagi ya,” ujarnya.
