JAKARTA, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan LG Energy Solution (LGES) tidak lanjut dalam proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai US$ 9,8 miliar di Karawang, Jawa Barat.
Bahlil menjelaskan, LG hanya memiliki teknologi di bidang hilirnya, sementara proyek tersebut terencana dari hulu ke hilir sebesar 30 Gigawatt hour (GWh).
“LG sudah membangun 10 giga pertama Yang harus dilakukan adalah 30 giga Tetapi untuk dari mining, kemudian smelter, HPAL, perkursor, katoda Memang yang punya teknologi itu adalah Huayo. LG itu teknologinya itu di ujung Makanya dibangun grand package” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (28/4/2025).
Bahlil menyebut, kepergian LG dalam proyek ini sudah terjadi sejak bulan Januari 2025 dan sudah ditandatangani surat pergantian dari LG menjadi Huayou.
“Maka itu bukan LG yang pergi, tapi memang pemerintah memutuskan untuk menggantikan LG dengan Huayo untuk men-cover itu dan itu kami yang menandatangani surat itu,” jelas Bahlil.
“Bukan (LG yang memutus), Cuma saya nggak umumkan aja. Itu sudah terjadi 3-4 bulan lalu, dari Januari,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan, LG terlalu lama dalam komitmen waktu yang sudah diberikan pemerintah untuk melanjutkan proyek pembangunan pabrik EV tersebut.
“Dia (LG) terlalu lama, Komitmen waktu kita yang kita sudah kasih itu sudah terlalu lama. Karena sudah terlalu lama maka kita melakukan keputusan dalam rangka percepatan, nah yang mau cepat yang ada, Huayou. Bukan kita nggak mau mereka, mereka yang terlalu lama,” jelasnya.