31.6 C
Jakarta
Selasa, 8 Oktober 2024

― Advertisement ―

Bahlil Dorong Intervensi Teknologi untuk Pacu Produksi Migas Nasional

JAKARTA, BN NASIONAL - Dalam menghadapi penurunan produksi minyak bumi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya intervensi teknologi untuk...
BerandaBisnisBlok Rokan, Penghasil Produksi Minyak Nomor Satu di Indonesia

Blok Rokan, Penghasil Produksi Minyak Nomor Satu di Indonesia

Jakarta, BN Nasional – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) sekarang merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia.

“Produksi minyak Rokan saat ini ada di kisaran 162-165 ribu barel minyak per hari dan itu nomor satu penghasil minyak di Indonesia,” kata Dwi pada acara peresmian Tajak Sumur Gulamo Eksplorasi Migas Non Konvensional di Riau, Kamis (27/7/2023).

Dwi mengapresiasi kinerja PHR yang mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan produksi usai mengambil alih WK Rokan yang sebelumnya dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada tahun 2021 lalu, hal itu menunjukkan bahwa kualitas Pertamina tidak kalah dengan perusahaan minyak asing.

Selain itu, imbuh Dwi, PHR juga mampu melakukan pengeboran secara masif di Blok Rokan. Padahal, usai alih kelola Blok Rokan ada permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan, selain permasalahan administratif, Sumber Daya Manusia (SDM)yang sudah lama ditinggalkan juga menjadi permasalahan.

“Tak kurang dari 500 sumur sudah dilakukan pengeboran oleh PHR,” katanya.

Dengan pengeboran sumur sebanyak itu, Dwi memaparkan maka setiap bulan PHR mampu mengebor 40 sumur, sehingga setiap hari ada tajak, dan kini kita semua bisa merasakan pergerakan dampak dari PHR ini, khususnya bagi Pemerintah Daerah dan pengusaha kecil di Riau.

“Dalam mengebor sumur di Rokan, PHR berhasil menyelesaikan dalam 5 hari, karena sudah ada tig tim yang saling terintegrasi, antara yang menyiapkan lapangan, tim drilling sendiri, dan yang mengkoneksikan antar sumur, untuk membuat program-program ini sehingga tidak ada pergeseran produksi sama sekali,” jelasnya. (Louis/Rd)