JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen mendorong transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penerapan digitalisasi teknologi dalam pembangkit energi bersih.
“Digitalisasi teknologi dan pemanfaatan energi bersih merupakan solusi utama untuk mencapai ketahanan energi dan kemandirian energi di Indonesia,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari, dalam Forum SCADA Distribusi yang bertema ‘Teknologi SCADA dan Jaringan Cerdas dalam Mendukung Fleksibilitas Operasi Sistem yang Didominasi oleh Variable Renewable Energy (VRE)’, Selasa (24/09/2024) di Jakarta.
Saat ini, Dewan Energi Nasional sedang merumuskan kebijakan energi nasional yang akan dituangkan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) untuk periode 2024-2060. Semua kebijakan ini diarahkan untuk mendukung transisi energi menuju energi terbarukan dan mencapai target NZE.
Ida juga menambahkan bahwa dalam RUKN maupun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero), akan ada peningkatan implementasi pembangkit listrik berbasis VRE yang memerlukan dukungan sistem keandalan, termasuk melalui Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) dan smart grid.
“Peran pemerintah adalah mempersiapkan regulasi yang tepat,” tegas Ida.
Dukungan dari Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI)
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Arsyadany G. Akmalaputri, menyatakan bahwa pihaknya akan terus aktif dalam menyosialisasikan dan mengkaji pelaksanaan transisi energi.
“Pengelolaan sistem listrik akan mengalami perubahan besar karena akan didominasi oleh Variable Renewable Energy di sisi hulu,” jelasnya.
Arsyadany juga menekankan bahwa operator sistem distribusi listrik perlu beradaptasi dengan pola pikir baru yang didukung oleh teknologi dan model bisnis inovatif untuk memegang peran penting dalam transisi energi. Diperkirakan, pada tahun 2030 lebih dari setengah bauran energi listrik Indonesia akan berasal dari sumber energi terbarukan.
Staf Ahli Direksi Direktorat Distribusi PT PLN (Persero), Edyansyah, menekankan bahwa peran SCADA dalam distribusi listrik menjadi sangat krusial. Distribution System Operator (DSO) berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan sistem ketenagalistrikan, terutama dengan perkembangan teknologi jaringan distribusi yang semakin canggih.
“Transformasi DSO adalah langkah penting untuk mewujudkan sistem energi berkelanjutan dan handal,” jelas Edyansyah.