JAKARTA, BN NASIONAL – PT Pertamina Gas (PGAS) telah mengaliri gas untuk Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah.
Penyaluran ke KITB ini dilakukan melalui ruas pipa Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I oleh Subholding Gas Pertamina ini pada 26 Juli 2024 lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, dengan memanfaatkan infrastruktur Pipa Gas Cisem, benefit yang akan didapatkan industri adalah harga gas akan lebih terjangkau.
“Selain itu akan memenuhi kebutuhan gas dalam negeri untuk industri, pembangkit listrik, komersil dan rumah tangga,” kata Arifin saat melakukan kunjungan kerja ke ORF Tambak Rejo Semarang, Senin (5/8/2024).
Menteri ESDM juga memastikan kesiapan operasional Pertagas dalam penyaluran gas ke kawasan industri di Jawa Tengah dengan meninjau fasilitas ORF, serta melakukan diskusi.
Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Indra P. Sembiring Mengatakan, Pertagas berkomitmen terus menjalankan standar operasi yang ada untuk menjaga keandalan penyaluran gas melalui pipa Cisem tahap I.
“Pertamina Gas, selaku operator dalam pengoperasian pipa gas Cisem tahap I, sudah menjalankan standar operasi yang ada untuk terus menjaga kehandalan penyaluran gas kepada end user,” kata Indra.
Diketahui, pipa Cisem Tahap I merupakan jalur pipa transmisi 20 inci yang membentang dari dari Semarang hingga Batang sepanjang kurang lebih 60 km.
Pipa Cisem dibangun oleh Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas dan dioperasikan Pertamina Gas.
Gas bumi yang mengalir di pipa Cisem tahap I berasal dari Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru yang kemudian dikelola tekanan dan pembagiannya oleh Pertagas sebagai Operation and Maintenance (O&M) ORF Tambak Rejo, lalu disalurkan menuju konsumen, seperti kawasan-kawasan industri di Jawa Tengah.
Indra mengatakan Pertagas akan terus mendukung dan mengambil peran dalam integrasi pipa transmisi Sumatera-Jawa. Karena jika pipa-pipa tersebut sudah dapat tersambung, maka penyaluran gas bumi akan dapat terkoneksi dari wilayah Jawa Timur ke Jawa Barat.
“Dengan demikian surplus pasokan gas bumi di Jawa Timur dapat memenuhi defisit kebutuhan gas di Jawa Barat,” jelas Indra.