JAKARTA, BN NASIONAL – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, mencatat penemuan signifikan sumber daya gas bumi sebesar 1,8 triliun kaki kubik (TCF) dalam tujuh tahun terakhir di wilayah Sulawesi Tengah.
Jumlah ini setara dengan 320 juta barel minyak (MMBOE). Penemuan tersebut berasal dari struktur Wolai-East Wolai, Morea, dan yang terbaru dari struktur Tedong, yang pengeborannya dilakukan pada 2024.
Penemuan sumber daya ini menunjukkan komitmen Pertamina untuk meningkatkan cadangan energi nasional, memenuhi kebutuhan gas bumi yang terus meningkat, serta mendukung transisi energi ke sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
“Keberhasilan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung target produksi energi nasional. Gas bumi sebagai energi transisi memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim dalam keterangannya, Kamis (19/20/2024).
Penemuan terbaru di Struktur Tedong-001 pada 2024 mengidentifikasi cadangan gas sebesar 875,47 miliar kaki kubik (BCFG) atau setara dengan 151,13 juta barel minyak (MMBOE) dalam batuan (inplace).
Temuan ini tidak hanya meningkatkan potensi produksi gas nasional, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam diversifikasi pasokan energi, mendukung transisi energi berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan energi domestik.
Penemuan ini merupakan hasil dari langkah intensif PHE di wilayah timur Indonesia, meliputi survei seismik, studi bersama, dan pengeboran eksplorasi.
PHE terus berupaya menjaga baseline produksi, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui kerja masif, dan menambah cadangan serta sumber daya migas untuk memastikan ketahanan energi nasional.
“Keberhasilan eksplorasi ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. Pengeboran eksplorasi menjadi bagian dari upaya kami untuk menjaga keberlanjutan energi dalam negeri,” jelas Chalid.
PHE juga berkomitmen menjalankan operasinya sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang berstandar ISO 37001:2016 untuk memastikan tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menyatakan bahwa temuan sumber daya ini selaras dengan misi pemerintah untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Penemuan sumber daya energi ini mencerminkan komitmen Pertamina untuk mendukung swasembada energi nasional dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat secara berkelanjutan,” pungkas Fadjar.
Pertamina berkomitmen melanjutkan eksplorasi dan pengelolaan energi secara profesional guna menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan berstandar tata kelola yang baik.