Barbour dan Hemlock Neversink bermitra untuk kolaborasi seputar perdagangan kontekstual.
Semakin banyak pengecer yang memanfaatkan kemitraan perhotelan sebagai bentuk perdagangan kontekstual. Dengan bermitra dengan resor dan hotel, merek dapat menempatkan produk mereka dalam konteks ritel yang sangat relevan di mana utilitas dan gaya melengkapi lingkungan dan tujuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat sejumlah merek mewah bermitra dengan hotel untuk menciptakan pengalaman yang dipesan lebih dahulu sambil mengedepankan koleksi mereka.
Pertimbangkan kolaborasi Balmain dengan resor Athena One&Only Aesthesis atau DiorSpa di resor ski Aspen The Little Nell—keduanya menunjukkan bagaimana label mewah dapat mengintegrasikan produk dan etos mereka ke dalam pengalaman tamu.
Merek-merek mewah bukan satu-satunya yang berkolaborasi dengan mitra perhotelan. Merek-merek warisan, khususnya yang bergerak di bidang fesyen, juga meraih kesuksesan dengan kolaborasi ini.
Salah satu contohnya adalah kemitraan baru-baru ini antara resor Catskills Hemlock Neversink dan merek warisan budaya Barbour. Hemlock Neversink seluas 230 hektar memungkinkan para tamu untuk membenamkan diri di alam dan menikmati aktivitas luar ruangan. Barbour, yang terkenal dengan pakaian luarnya yang tahan lama dan inovatif, sangat cocok dengan lingkungan ini.
Dengan kemitraan ini, kedua merek berupaya menciptakan pengalaman tamu musiman yang secara efektif menggabungkan produk-produk Barbour ke dalam penawaran yang berfokus pada aktivitas luar ruangan di Hemlock Neversink.
Misalnya, para tamu mendapatkan akses ke “Barbour Borrowing Closet” di lokasi, di mana mereka dapat mengambil barang-barang Barbour seperti jaket berlapis lilin dan sepatu bot Wellington selama mereka menginap.
Ide di balik peminjaman lemari ini adalah untuk memperkenalkan pengunjung pada kualitas dan fungsionalitas produk Barbour bersamaan dengan pengalaman luar ruangan di Hemlock Neversink, seperti mengunjungi peternakan kambing atau bermain sepatu salju.
“Filosofi kami adalah menghabiskan waktu di luar ruangan dan menikmati alam bersama teman, keluarga, dan orang-orang terkasih,” kata Paul Stephan, Wakil Presiden Pemasaran Amerika Utara Barbour.
Stephan melanjutkan bahwa bermitra dengan hotel-hotel dengan nilai serupa sangat sesuai dengan etos ini, yaitu menawarkan pelanggan kesempatan untuk menjelajahi alam terbuka sambil mempelajari merek dan produknya sebagai bagian dari pengalaman tamu mereka.
Hotel ini juga dilengkapi dengan Barbour Shop di mana para tamu dapat membeli barang-barang dari koleksi pinjaman atau menjelajahi pilihan musiman eksklusif, seperti barang-barang Musim Gugur/Musim Dingin Barbour, termasuk beanies, mantel tebal, dan sarung tangan.
Untuk lebih mengintegrasikan kemitraan ini, aktivitas dan acara di lokasi seperti “Sip and Shops” yang diselenggarakan oleh perwakilan Barbour menawarkan para tamu kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang praktik berkelanjutan merek tersebut dan warisan yang telah berusia lebih dari satu abad.
Pendekatan terintegrasi ini diterapkan untuk meninggalkan kesan tentang merek yang terkait dengan pengalaman. Akibatnya, para tamu akan mengingat merek tersebut lama setelah kunjungan mereka. Penelitian menunjukkan 70% pelanggan yang memiliki koneksi emosional cenderung menghabiskan uang dua kali lebih banyak, dan keterlibatan emosional dapat meningkatkan pendapatan hingga 5%.
Para ahli setuju. “Selera merek adalah benang merah, sebuah garis yang menghubungkan berbagai wilayah budaya ke dalam narasi merek yang dapat dikenali,” kata Ana Andjelic, seorang eksekutif merek dan penulis. “Kolaborasi lintas kategori sedang membangun dunia dengan cara terbaiknya, dan pembangunan dunia berdasarkan kolaborasi lintas budaya akan menciptakan fandom.”
Selain membangun hubungan, jenis kolaborasi ini juga memberikan manfaat yang baik bagi merek dengan mengatasi salah satu alasan terbesar pelanggan enggan berbelanja pakaian online: ketidaknyamanan karena tidak dapat mencoba barang tersebut. Dengan jenis perdagangan kontekstual ini, tamu dapat “mencoba sebelum membeli”, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka membeli suatu produk.
Persimpangan antara perhotelan dan ritel membuka pintu baru bagi keterlibatan tamu—dan hal ini terlihat dalam banyak cara.
Koleksi WHEAT, misalnya, menghadirkan pengalaman ritel butik di hotel-hotel mewah. Lalu, ada The Standard Hotels, yang memperkenalkan The Standard Shop sebagai jawaban atas permintaan tamu akan perlengkapan tempat tidur dan kamar mandi.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana menggabungkan ritel dan perhotelan merupakan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Para tamu ditawari kenyamanan yang lebih besar atau pengalaman unik, sementara merek dapat menjangkau calon konsumen secara lebih organik dengan menciptakan momen yang berkesan dan mendalam. Nilai-nilai bersama menjadikan kolaborasi ini sangat cocok, membuka jalan bagi perjalanan berbasis pengalaman dan ritel.
BN Nasional