BALIKPAPAN, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong transportasi laut mulai beralih menggunakan bahan bakar Green Ammonia.
Arifin mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk penerapan Liquid Ammonia yang merupakan produk Green Ammonia.
“Kemarin saya bahas dengan Pak Menteri Perhubungan adalah kemungkinan kita menggunakan Liquid Ammonia. Sehingga ada inisiatif untuk bisa coba memproduksi Green Hydrogen,” kata Arifin usai meresmikan Kapal DDF di Pelabuhan Somber Balikpapan, Senin (12/8/2024).
Green hidrogen, lanjut Arifin, nantinya disentesi jadi Ammmonia. Saat ini Indonesia banyak melakukan ekspor untuk produk ini sehingga sangat menarik jika dimanfaatkan di dalam negeri.
“Ammonia sekarang ini banyak kita mengekspor. Nah mungkin inisiatif ini bisa diangkat variasi apa aja,” ujar Arifin.
Selain itu, Arifin menyebut, pihak yang mengguakan Green Ammonia juga harus mempertimbangkan biaya antara penggunaan Ammonia dan High Speed Diesel (HSD) yang dikeluarkan dengan harga Ammonia sebesar US$400 per tonnya.
“Bandingkan dengan cost daripada HSD yang dipakai. Kemudian juga cost of modification dan lain sebagainya itu bagaimana keekonominya,” jelas Arifin.
Arifin menambahkan, penerapan Green Ammonia untuk transportasi dan maritim kedepannya menjadi salah satu langkah rencana Net Zero Emission yang sudah direncanakan pemerintah.
“Ini akan melihat tren ke depan untuk memerintahkan ammonia. Karena ammonia ini kan zero emission. Jadi kan saya minta dikaji costnya,” ujarnya.