MIND ID Pacu Hilirisasi Mineral, Siapkan Ekosistem Terintegrasi untuk Industri Strategis

News114 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) terus memperkuat integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara dari hulu hingga hilir guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Saat ini, terdapat 47 mineral kritis yang teridentifikasi dalam cadangan Indonesia. Potensi ini menjadi peluang besar dalam mendukung hilirisasi dan pengembangan industri berbasis mineral yang mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun global.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral yang sangat besar dan semakin diakui sebagai pemain utama dalam rantai pasok industri strategis.

“Integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara adalah langkah strategis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, hal ini juga akan memperkuat permintaan terhadap produk hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri, sehingga ekonomi nasional dapat berkembang lebih stabil,” ujar Dilo dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

Baca juga  Dokter memperingatkan: Epidemi HPV tersembunyi pada pria mengendarai lonjakan kanker

Upaya ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, serta mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah operasional industri pertambangan.

Dilo menambahkan bahwa Indonesia telah berhasil membangun rantai pasok terintegrasi untuk komoditas nikel, mulai dari penambangan bijih hingga produksi baterai kendaraan listrik.

“Indonesia telah memiliki seluruh tahapan proses, mulai dari pengolahan bijih nikel saprolit dan limonit, produksi nikel sulfat, hingga manufaktur baterai sel dan komponennya,” jelasnya.

Ke depan, Grup MIND ID akan memperkuat rantai pasok nikel ini dan mengintegrasikannya dengan rantai pasok mineral lainnya guna mendukung industri strategis, terutama baterai kendaraan listrik.

“Sebetulnya, di Indonesia sudah ada berbagai perusahaan yang mendukung industri ini, misalnya pabrik baterai sel di Karawang serta pabrik prekursor yang sudah beroperasi. Namun, sebagian besar masih berada di luar Grup MIND ID. Ke depannya, kami optimistis dapat membangun ekosistem yang terintegrasi sepenuhnya,” kata Dilo.