JAKARTA, BN NASIONAL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan mulai tahun 2026 produksi gas bumi Indonesia akan mengalami peningkatan.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tri Winarno mengatakan, pasokan tambahan produksi tersebut berasal dari lapangan yang sedang dalam pengembangan dan eksplorasi.
“Pasokan gas bumi tersebut telah menghitungkan pasokan wilayah kerja, yaitu integreasi antara Angkor dan Cangan, serta pengembangan lapangan Abadi Masela, Gendang Gendola, Tuna, Anambas, dan Seram Nobula,” kata Tri saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (28/4/2025).
Dari penambahan di wilayah kerja tersebut, memberikan potensi tambahan sampai 500 Juta Standar Kaki Kubik (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) di tahun 2034.
Hal tersebut juga selaras dengan kebutuhan gas yang terus meningkat sampai dengan tahun 2035 untuk kebutuhan industri dan juga pupuk.
“Pemenuhan suplai terhadap kebutuhan gas bumi selain dipenuhi dari pipa juga menggunakan LNG untuk masuk gas bumi, antara lain Sumatera Utara, Jawa Barat, PLTK Pesanga, Bali, Sulawesi, NTT, NTB, dan Papua,” jelas Tri.