Pemerintah Percepat Proses Perizinan Proyek Abadi Masela

News100 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Dalam upaya mewujudkan onstream proyek Abadi LNG Masela, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat proses perizinan.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengatakan, proses front end engineering and desain (FEED) sampai final investment decision (FID) dilakukan secara bersamaan.

“Kami sudah sepakati bahwa ini semua akan dilakukan secara paralel. Kita anggap milestone yang bagus pada pagi hari ini adalah kita asumsikan dan selesai pada waktu tahun ini juga, lebih kurang tiga bulan,” kata Djoko dalam acara The Abadi LNG Project FEED di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Djoko memastikan proses perizinan FEED akan selesai pada tahun ini untuk membuktikan komitmen kepastian dari pemerintah kepada investor yang serius untuk berinvestasi di Indonesia.

Baca juga  Obat penurun kolesterol non-statin terkait dengan risiko kanker yang lebih rendah

“Kita menyelesaikan perizinan yang pemerintah Indonesia sudah membuktikan bahwa menjamin semua perizinan itu dapat kita selesaikan pada tahun ini juga,” ujar Djoko.

Sementara itu, perizinan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) akan selesai pada September 2025 yang bersamaan dengan FEED, sehingga FID dapat disetujui pada awal tahun 2026.

“Jadi kita anggap bahwa segala perizinan sesuai dengan arahan Bapak Menteri yaitu sudah selesai, kita anggap selesai dan proses tender bisa berjalan secara paralel,” katanya.

Ceo Inpex, Takayuki Ueda mengatkaan proyek energi abadi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan untuk memperkuat ketahanan dan keberlanjutan energi di Indonesia.

“Proyek Energi Abadi akan memberikan nilai besar bagi Indonesia. Proyek ini akan berkontribusi pada perekonomian Indonesia, bukan hanya dengan meningkatkan ketahanan energi dan pasokan energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Takayuki dalam acara The Abadi LNG Project FEED di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Baca juga  Diperiksa Polisi, Petinggi Ormas PP Minta Maaf dan Janji Berbenah

Selain menambah US$150 miliar terhadap PDB Indonesia, proyek ini juga menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 70.000 pekerja selama 30 tahun beroperasi.

Disisi lain, Abadi Masela menjadi proyek pertama di Indonesia yang menggunakan Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal mula proses produksi.

“CCS akan membantu mempercepat dekarbonisasi Indonesia sekaligus memasok energi bagi Indonesia,” ujar Takayuki.