Jakarta, BN Nasional — Sejak 20 November 2021, banjir tersebut merendam sekira 10.886 rumah yang tersebar di 21 kelurahan dari lima kecamatan di Kota Palangka Raya.
Banjir tersebut saat ini dikabarkan mulai surut secara signifikan.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Suharyanto akan menurunkan tim untuk mengkaji penyebab banjir di Palangka Raya.
Peninjauan secara singkat, ada beberapa penyebab banjir yaitu curah hujan tinggi, hunian warga yang sejajar bahkan lebih rendah dari sungai, dan kerusakan nlingkungan di daerah hulu.
Namun, dugaan penyebab banjir mengarah kepada kerusakan di daerah hulu.
“Mungkin, ini masih mungkin, penyebabnya yaitu kerusakan di daerah hulu. Ini tidak bisa diputuskkan atau dinyatakan sekarang. Akan dibuat kajian secara komprehensif dari pemerintah daerah dan dari BNPB akan menurunkan tim untuk mengetahui secara pasti penyebabnya,” kata Suharyanto.
Untuk mencegah terjadinya kembali bencana tersebut, Suharyanto mengambil langkah dengan sasaran jangka menengah, minimal hingga akhir 2022.
“Alasannya langkah tersebut hingga akhir 2022 yaitu karena diperkirakan curah hujannya sama seperti pada penghujung 2021,” ujar Suharyanto.
Untuk menangani banjir yang terjadi saat ini, dikatakan lebih lanjut oleh Suharyanto jika pihaknya telah turun ke lapangan bersama TNI, Polri, maupun BNPB lainnya untuk membantu masyarakat.
“Untuk tim yang akan melihat penyebabnya, ini akan diturunkan secepat mungkin. Setelah surut akan terus memantau dan mengumpulkan keteranngan sehingga penyebabnya akan diketahui secara pasti,” ucap Suharyanto.