JAKARTA, BN NASIONAL – Tekanan dari tren penurunan harga minyak mentah global tak menyurutkan langkah PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk merealisasikan target investasinya di tahun 2025. Hingga paruh pertama tahun ini, realisasi belanja modal (capex) Elnusa baru mencapai 39%, namun manajemen optimistis dapat mengejar sisa target sebesar Rp594 miliar pada semester kedua.
Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Arief Prasetyo Handoyo, menjelaskan bahwa penurunan harga crude oil berdampak langsung terhadap kegiatan di sektor hulu migas. Hal ini turut memengaruhi arah strategi bisnis Elnusa yang harus menyesuaikan dengan kondisi pasar dan fokus pada efisiensi biaya.
“Dengan kondisi global saat ini terjadi, itu sangat pengaruhi strategi bisnis Persero, membalance optimalkan antara turunnya harga crude. Turunnya harga crude pengaruhi kegiatan upstream sementara dari sisi hilir kebutuhan meningkat,” ujar Arief saat acara Kick Off Elnusa Journalist Award 2025, Jumat (1/8/2025).
Saat ini, sekitar 80% pasar utama (captive market) Elnusa berasal dari Grup Pertamina, dengan produk mencakup crude oil, gas, BBM, hingga petrokimia. Penurunan harga minyak juga berdampak pada keekonomian proyek-proyek upstream yang akhirnya memaksa kontrak kerja disesuaikan.
“Ini jadi tantangan, pekerjaan bisa berkurang dari sisi kontrak akan disesuaikan mengikuti keekonomian,” ujarnya.
Namun di sisi lain, kebutuhan sektor hilir justru meningkat. Untuk itu, Elnusa tetap mengupayakan investasi strategis di area hilir seperti peremajaan alat, penambahan tangki, dan peningkatan kualitas pelayanan.
“Kalau tidak tambah alat, kita cuma dapat revenue aja. Kalau mau tambah profit harus tambah alat,” tegas Arief.
Menurutnya, sebagian besar investasi di tahun ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kontrak tahun depan, bahkan hingga 2027. Permintaan pasar yang diproyeksi meningkat pada semester II diharapkan mendorong percepatan belanja aset yang sudah dalam tahap persetujuan.
“Untuk memenuhi kontrak yg sedang jalan 2025 sebetulnya investasi 2024. Investasi 2025 kita arahkan 2026 dan 2027. Akan dilakukan tahun berjalan ini untuk kegiatan kontrak di tahun berikutnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Elnusa juga menggelar ajang tahunan Elnusa Journalistic Award 2025 dengan mengusung tema “Leading Forward, Energizing Impact”. Acara ini menjadi bentuk apresiasi perusahaan terhadap kontribusi media dalam mendukung transformasi energi nasional.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menyampaikan pentingnya peran media dalam membangun persepsi publik yang positif serta menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya keberlanjutan di sektor energi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Corporate Secretary Elnusa melalui fungsi Corporate Communications yang telah menginisiasi program ini menjadi kegiatan tahunan. Apresiasi setinggi-tingginya juga saya sampaikan kepada semua rekan media yang telah hadir dan akan turut menyemarakkan ulang tahun Elnusa dengan karya-karya terbaiknya,” kata Bachtiar.
Elnusa kini memasuki fase transformasi baru usai menyelesaikan sengketa hukum panjang dengan Bank Mega. Keberhasilan ini turut mendorong kinerja positif perusahaan di tahun 2023, yang mencatatkan pendapatan dan laba tertinggi sepanjang sejarah Elnusa.
Awal 2025 pun ditandai dengan kenaikan peringkat kredit dari Pefindo menjadi idAA+, serta harga saham Elnusa yang menembus Rp550 per lembar pada 16 Juni 2025—tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
“Kami akan terus berupaya mencetak sejarah ke depan. Kami yakin hanya dengan kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas, semua tantangan bisnis dapat diselesaikan,” pungkas Bachtiar.