Arbi Leo Jadi Mitra Strategis Kemenparekraf dari BN ZOO dalam Rapat Penjurian Akhir ADWI 2024 Bareng Sandiaga Uno

News2 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Dalam penjurian akhir Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Arbi Leo sebagai mitra strategis dari BN ZOO. Acara penjurian yang berlangsung pada 17-19 Oktober yang dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno.

ADWI 2024 sendiri merupakan program unggulan yang memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para penggerak sektor pariwisata dalam upaya mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.

Tahun ini, ADWI mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia” di mana pariwisata hijau merupakan visi untuk masa depan pariwisata Indonesia. Pariwisata Hijau bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga, dan melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Baca juga  Politisi Gerindra Klaim Presiden Jokowi Terindikasi Setuju Gelaran Formula E di Jakarta

Dalam perluncuran ADWI 2024 lalu, Sandiaga mengatakan, tahun ini tidak hanya berfokus pada pemberian penghargaan namun juga memberikan pendampingan sehingga desa-desa wisata terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

“Dengan semangat dan harapan baru, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 tidak hanya tentang pemberian penghargaan tapi juga komitmen untuk program pendampingan dan bantuan pemerintah serta kolaborasi bersama mitra strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas desa wisata agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Arbi mengungkapkan rasa kebanggannya dipercaya sebagai mitra strategis dalam tahap penjurian akhir ADWI 2024 ini sebagai bentuk kolaborasi demi pariwisata di Indonesia.

“BN ZOO dan saya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, khususnya dalam mengembangkan pariwisata berbasis digital yang dapat memberdayakan desa-desa wisata di Indonesia. Ini adalah kesempatan emas untuk berkolaborasi demi memajukan pariwisata Tanah Air,” ungkap Arbi.

Baca juga  Pemerintah Bidik Tambahan Kapasitas PLTB 5 GW Hingga 2030

Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada 5 kategori. Pertama kategori daya tarik desa wisata yang meliputi atraksi pariwisata dan ekonomi kreatif, kedua kategori amenitas yaitu kesiapan fasilitas dan pelayanan dan ketiga kategori digital yaitu pemanfaatan teknologi digital pada penyelenggaraan desa wisata maupun sebagai sarana promosi desa wisata.

Selanjutnya adalah kategori SDM dan kelembagaan yaitu pemberdayaan SDM, mendukung kesetaraan gender, guna meningkatkan lapangan pekerjaan dan penguatan kelembagaan, serta kelima kategori terbaru yakni resiliensi yaitu ketahanan desa menghadapi risiko alam maupun non alam serta memperhatikan isu lingkungan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

ADWI menjadi perjalanan berkesan yang penuh dengan tantangan dan harapan. Dimulai pada 2021 di mana sebanyak 1.831 desa wisata yang mendaftar yang kemudian setiap tahunnya terus meningkat.

Pada 2022 jumlah desa yang mendaftar naik dua kali lipat menjadi 3.419 desa wisata dan pada 2023 mencapai angka yang lebih mengesankan yakni 4.573 desa wisata. Hingga saat ini sudah terdapat 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta).