JAKARTA, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahliil Lahadalia secara tegas tidak akan melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari segara tetangga Singapura.
Bahlil mengatakan, selama ini impor BBM Indonesia mayoritas berasal dari Singapura dengan harga yang sama dengan negara di Timur Tengah, walau Singapura jaraknya lebih dekat.
“Setelah saya cek kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East, kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin, sudah hampir pasti kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu (Singapura),” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (9/5/2025).
Penghentian impor BBM dari Singapura ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari sekarang sampai dengan 6 bulan kedepan secara penuh.
“Bertahap ya, tahap sekarang mungkin bisa sampai 50-60 persen. Mungkin suatu saat akan 0,” ujar Bahlil.
Dalam masa 6 bulan tersebut, Bahlil menyebut, PT Pertamina (Persero) sedang melakukan persiapan pembangunan demaga dan pelabuhan untuk kapal yang berukuran besar.
“6 bulan, sekarang kan kita Pertamina lagi membangun dermaga dermaga yang bisa kapal impor yang besar, karena kalau dari Singapura kan kapalnya kecil-kecil,” jelas Bahlil.
Kemudian, Bahlil menambahkan, Indonesia akan mengalihkan impor BBM yang tadinya dari Singapura akan menjadi dari Amerika Serikat (AS).
“Oh iya dong mengalihkan. Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan Amerika, salah satu diantaranya yang kita tawarkan itu adalah kita harus membeli beberapa produk dari mereka seperti BBM, Crude, dan LPG,” katanya.