SORONG, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, hanya ada satu perusahaan yang memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk melakukan aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Bahlil mengatakan, di Raja Ampat terdapat lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) dalam status produksi. Namun, hanya satu perusahaan yang memiliki RKAB.
“Saya katakan bahwa ada lima IUP yang ada di Raja Ampat. Dari lima IUP itu yang beroperasi di tahun 2025, yang mendapat RKAB itu cuma satu, namanya PT Gag,” kata Bahlil kepada Wartawan di Sorong, Sabtu (7/6/2025).
Dari kelima perusahaan tersebut, PT GAG Nikel merupakan satu-satunya yang saat ini aktif memproduksi nikel dan berstatus Kontrak Karya (KK). Perusahaan ini terdaftar di aplikasi Mineral One Data Indonesia (MODI) dengan Nomor Akte Perizinan 430.K/30/DJB/2017, serta memiliki wilayah izin seluas 13.136,00 hektar.
Bahlil melanjutnkan, terdapat satu IUP yang mendapatkan RKAB pada tahun 2024 lalu, namun pada 2025 tidak lagi mendapatkan, sehingga tidak dapat berproduksi.
“Ada satu yang sudah Berproduksi tapi di 2024, dan 2025 dia tidak mendapat RKAB. Artinya dari lima perusahaan Itu yang berproduksi hanya satu,” ujarnya.
Bahlil juga sudah mengelilingi kawasan Raja Ampat untuk melihat langsung aktivitas pertambangan yang ada di kawasan tersebut.
“Tadi bersama-sama Bupati Raja Ampat Dan Pak Gubernur kami melakukan kunjungan ke ke Gag Ke Raja Ampat naik helikopter. Ini semata-mata dalam rangka merespon apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial,” jelas Bahlil.