JAKARTA, BN NASIONAL – Dari sekian banyaknya smelter timah di Indonesia, baru 3 yang melakukan hilirisasi menjadi tin solder, tin chemical, dan tin powder.
Perusahaan yang sudah berjalan saat ini adalah PT Timah melalui anak usahanya, PT Timah Industri dengan produksi tin solder sebanyak 2.000 ton per tahun, Tin Chemical 21.000 ton per tahun, dan Tin Powder 100 ton peer tahun.
Sementera, terdapat 2 perusahaan yang rencananya akan diresmikan tahun ini, yakni PT Mitra Stannia Prima melalui anak usahanya, PT Solder Tin Andalan Indonesia dengan kapasitas 40.000 ton per tahun.
Kemudian, PT Cipta Persada Mulia melalui anak usahanya PT Tri Charislink Indonesia dengan produks tin solder 40.000 ton per tahu, dan PT Batam Timah Sinergi dengan produk tin chemical 16.000 ton per tahun.
Selain itu, terdapat juga pabrik hilirisasi timah, yakni PT Solderindo dengan produk tin solder 48.000 ton per tahun, dan PT Latinusa dengan produk tin plate 160.000 ton per tahun.
Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Harwendro Adityo, mengatakan, hilirisasi timah terdapat kendala dalam industri yang masih belum optimal di dalam negeri.
“Hanya beberapa saja yang sudah membentuk hilirisasi, sehingga mengenai aplikasi logam timah pada industri turunannya masih sangat kecil,” kata Harwendro saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (19/5/2025).