Aturan Bea Masuk 0 Persen Menjegal Industri Timah Solder Dalam Negeri

News116 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Kebijakan pemerintah yang membebaskan bea masuk timah solder impor hingga 0 persen menuai kritik dari Asosiasi Eksportir Timah Indonesia.

Ketua AETI Harwendro Adityo mengatakan, adanya impor timah solder yang tidak dikenakan bea masuk sangat berpengaruh dengan industri hilirisasi timah dalam bentuk solder.

“Kemudian maraknya impor solder secara bebas dalam bentuk solder maupun dalam bentuk komponen lain elektronik itu juga mempengaruhi iklim hilirisasi solder yang ada di Indonesia,” kata Harwendro saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (19/5/2025).

“Kebijakan ini dinilai memukul daya saing industri timah solder nasional yang selama ini bergantung pada bahan baku lokal dan menghadapi tantangan biaya produksi tinggi.

“Padahal peminatnya cukup banyak dan industri-nya cukup banyak di Indonesia. Ini juga berpengaruh karena mereka bebas masuk ke Indonesia tanpa adanya pajak dan lain-lain,” jelas Harwendro.

Baca juga  Rotasi di Tubuh TNI, Ini Dia Daftar Lengkap 18 Perwira TNI yang Dimutasi Laksamana Yudo Margono

Diketahui, industri hilir timah terus menglamai penurunan sebanyak 8,01 persen dari volume ekspor, dan 0,21 persen dari nilai ekspor.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2020, yakni sebanyak 866,74 ton dengan nilai ekspor sebanyak US$ 15,71 juta.

Pada 2021 terjadi penurunan volume ekspor menjadi 568,45 ton dengan nilai ekspor sebanyak US$ 15,22 juta. Kemudian 2022 kembali turun menjadi 526,46 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 18,34 juta.

Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dan 2024 dengan volume ekspor 566,75 ton dan 571,74 ton. Sedangkan, untuk nilai ekspornya sebesar US$ 14,12 juta dan US$ 16,14 juta.