Freeport Masih Nunggu Waktu untuk Ajukan Izin Ekspor hingga Akhir 2024

Nasional, News2 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL

Meski Pemerintah telah menerbitkan aturan untuk perpanjangan ekspor konsentrat hingga akhir 2024, PT Freeport Indonesia (PTFI) belum mengajukan izin perpanjangan tersebut kepada pemerintah.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri.

Aturan ini memberikan tambahan waktu ekspor konsentrat dan lumpur anoda kepada badan usaha yang telah memasuki tahap commissioning dalam pembangunan fasilitas pemurnian.

EVP External Affairs PTFI Agung Laksamana mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih belum bisa melakukan ekspor konsetrat tembaga karena izin khusus buat PTFI belum d iterbitkan pemerintah.

“Saat ini masih progres. Jadi mungkin dari pemerintah yang mohon bantuannya secepatnya. Kita lagi ambil langkah selanjutnya dari itu d idoain aja supaya beres,” kata Agung saat d itemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Senin (3/6/2024).

Baca juga  PDIP Resmi Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

Agung menjelaskan, bahwa aturan baru tersebut tidak secara otomatis memperpanjang izin ekspor PTFI, sebab aturan tersebut sebagai payung hukum izin ekspor konsentrat tembaga. Semua perusahaan pun d isebutnya harus memasukkan izin lagi jika ingin melakukan ekspor.

“Semua harus masukin lagi izin, mau siapapun itu juga, kadangkadang orang misinterpretasi. Gak begitu, kan ada langkahnya,” ujarnya.

Sementara itu, Agung menjelaskan ada syarat lain yang juga harus dipenuhi PTFI agar izin ekspor katroda tembaga diperpanjang. Salah satunya adalah comissioning smelter PTFI di kawasan JIIPE Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Agung menjelaskan proses comissioning smelter PTFI sudah berjalan sejak Juni 2024. Namun, ia menjelaskan bahwa tahap produksi baru bisa berjalan setelah Agustus 2024.

“Tapi setelah Agustus kita masuk tahap produksi sampe ramp up full production. Saya rasa sih proses positif ya,” ujarnya.**