Pemimpin sayap kanan ekstrim Yunani akan kembali ke penjara setelah hakim membatalkan pembebasannya

Global, Ragam4 Dilihat

ATHENS, Yunani (AP) — Ketua partai sayap kanan ekstrim Fajar Emas Yunani akan kembali dipenjara setelah dewan hakim membatalkan keputusannya. pembebasan bersyarat awal pada hari Senin.

Nikos Michaloliakos ditangkap di rumahnya di Athena setelah keputusan tersebut, dan akan dibawa kembali ke penjara sebulan setelah pembebasannya.

Dewan hakim memutuskan bahwa Michaloliakos, 66 tahun, harus menjalani sisa hukuman 13 tahun penjaranya karena menjalankan organisasi kriminal yang dituduh melakukan kejahatan kebencian.

Bulan lalu, dewan hakim lainnya menerima permintaan Michaloliakos untuk pembebasan dini setelah ia memenuhi persyaratan hukum minimal. Keputusan tersebut juga mempertimbangkan bahwa ia berusia di atas 65 tahun, sehingga menambah masa jabatannya secara resmi.

Namun putusan hari Senin, yang diikuti dengan pengajuan banding oleh jaksa penuntut, menemukan bahwa Michaloliakos tidak menunjukkan penyesalan atas kejahatan yang dilakukannya dan mampu melakukan pelanggaran kembali jika sudah bebas.

Baca juga  Hantu Yang Paling Banyak Telah Kembali dalam Tampilan Pertama di Beetlejuice Beetlejuice

Michaloliakos dan lima mantan anggota parlemen Golden Dawn lainnya divonis bersalah pada Oktober 2020 karena menjalankan organisasi kriminal dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara. Anggota partai lainnya menerima hukuman yang lebih ringan setelah menjalani persidangan selama lima tahun.

Golden Dawn didirikan sebagai kelompok yang terinspirasi Nazi pada tahun 1980an dan berkembang menjadi partai politik terbesar ketiga di Yunani selama sebagian besar krisis keuangan negara tersebut pada tahun 2010-2018. Dukungannya kemudian menurun, dan partai tersebut gagal masuk parlemen pasca krisis.

Tindakan keras terhadap partai tersebut menyusul penikaman fatal terhadap seorang musisi sayap kiri di Athena pada tahun 2013, yang menyebabkan seorang rekan Golden Dawn dijatuhi hukuman seumur hidup.

Partai politik Yunani dan keluarga musisi yang terbunuh itu menyatakan kekecewaannya atas keputusan awal pembebasan Michaloliakos.

Baca juga  Kisah Para Ilmuwan Nuklir Iran yang Dibunuh Mossad