Indonesia-China Perkuat Kerja Sama Teknologi Energi Bersih di EESA Summit 2025 

News73 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Indonesia dan China memperkuat aliansi strategis dalam pengembangan teknologi penyimpanan energi melalui China International Energy Storage (EESA) Summit Indonesia 2025 yang resmi digelar pada Selasa (29/4/2025) di Hotel Sari Pacific Jakarta.

Direktur Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna  memberikan dukungan dan mendorong pengembangan energi terbarukan melalui kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu.

“Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan melalui pengembangan kebijakan, regulasi, standar nasional, pembinaan dan pengawasan, serta fasilitator. Kami juga sangat menyambut baik kolaborasi dengan China di masa depan untuk mendukung penyimpanan energi di Indonesia karena kami memahami bahwa China sudah maju dalam sistem penyimpanan energi,” ujar Feby. 

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal EESA Rene Duan menyebut, Indonesia sebagai pasar potensial dunia untuk energi bersih. “Melalui EESA Summit, kami ingin menjadi jembatan bagi kolaborasi yang lebih erat antara pelaku industri di China dan Indonesia,” katanya. 

Baca juga  Menteri ESDM Janjikan Gas Murah untuk Transportasi Laut, Ini Syaratnya

Wakil Ketua Pengembangan Teknologi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Zainal Arifin mengatakan, Sumber energi terbarukan utama seperti tenaga surya dan angin memiliki sifat intermiten yang menjadi tantangan signifikan dalam integrasinya ke dalam jaringan listrik. 

“Sistem penyimpanan energi (ESS) memegang peranan krusial dalam memungkinkan penetrasi energi terbarukan yang lebih tinggi.” ujar Zainal.

Di sisi lain,Wakil Ketua Bidang Riset & Teknologi Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), I Made Aditya Suryawidya berharap ajang ini menjadi pintu kolaborasi bisnis. 

“Saya berharap banyak perusahaan di Indonesia, terutama di sektor energi terbarukan, melakukan banyak kolaborasi dan kemitraan dengan perusahaan yang hadir dari EESA China,” jelasnya.