JAKARTA, BN NASIONAL – Konsumsi listrik per kapita Jerman di tahun 2023 mencapai 6.060 KwH kWh per kapita. Sedangkan, Indonesia baru menargetkan konsumsi litrik per kapita pada tahun 2060 sebesar 5.038 kWh.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, target tersebut sesuai sesuai dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024-2060 dan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
“Konsumsi listrik per kapita dalam RUKN telah diselaraskan dengan penetapan dalam KEN. Angka asumsi listrik per kapita diambil dari penetapan KEN untuk tahun 2030, 2040, 2050, dan 2060,” ujar Yuliot saat Rapat Kerja dengan DPR RI, Kamis (23/1/2025).
Selain itu, Yuliot juga menyebut target konsumsi listrik itu berada di rentang konsumsi listrik per kapita Inggris 4.333 kWh dan Jerman sebesar 6.060 kWh pada tahun 2023 lalu.
“Jadi sehingga kami melihat adanya rencana ini masih mengacu pada konsumsi listrik negara-negara maju,” kata dia.
Lebih lanjut, dijelaskan Yuliot penyusunan RUKN dilakukan melalui berbagai tahapan. Perumusannya dimulai dari mempertimbangkan kWh per kapita yang termaktub dalam KEN.
Kemudian, demand listrik dihitung per regional, termasuk untuk kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, proyek hilirisasi, sentra kelautan dan perikanan, hingga destinasi pariwisata prioritas.
Ketiga, ialah penghitungan kapasitas infrastruktur kelistrikan eksisting (pembangkit dan transmisi), serta rencana proyek di setiap daerah sebagai baseline.
Tahap ketiga ialah mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di setiap kawasan. Selanjutnya, adalah penghitungan penambahan kapasitas pembangkit dan transmisi.
“Dengan bantuan tools Balmorel, diperoleh optimalisasi tambahan kapasitas pembangkit dan transmisi, bauran energi, kebutuhan bahan bakar, emisi, dan BPP masing-masing region untuk 2024-2060,” pungkas Yuliot Tanjung.