JAKARTA, BN NASIONAL
Setelah PT Bukti Asam Tbk (PTBA) d itinggalkan oleh Air Products and Chemicals, Inc untuk melaksanakan proyek hilirisasi batubara terkait gasifikasi batubara menjadi D imethyl Ether (DME) dan Metanol.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismalil mengatakan, PTBA saat ini masih berkomitmen mendukung kebijiakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi batubara. Walaupun, sempat d itinggalkan oleh perusahaan asal Amerika.
“Kita sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan amerika untuk hilirsasi DME, tapi akhirnya mereka mundur karena mereka lebih cenderung untuk berinvesrasi di area lebih green,” kata Arsal saat d itemui usai RUPST 2023 di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Arsal menambahkan, saat ini PTBA juga tetap mengalokasikan batubara untuk hilirisasi agar program hilirisasi dapat terjamin. Contohnya kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Perusahaan Gas Negara (PGN).
“Kerja sama dengan berbagai pihak tetap kita dorong, serta pengembangan teknologi, d iantaranya dengan BRIN dan terakhir dengan PGN,” jelas Arsal.
Saat ini, PTBA juga sedang melakukan penelitian dan kajian secara ekonomis sehingga hiliriasi dapat terus berjalan sembari mencari mitra yang berkompeten.
“Masih kami lakukan. Dari kolaborasi dan penelitian kami harap ada inovasi skala keekonomian, sehingga hilirisasi bisa d ijalankan dengan dukungan kuat dari pemerintah. Kami juga sudah bekerja sama dengan mitra berkompeten untuk mengembangkan hilirisasi di Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan alasan Air Product membatalkan kerja samanya dikarenakan bisnis di Indonesia dinilai Air Product kurang menarik.
“Air product kemarin karena dia merasa di Amerika lebih menarik bisnisnya, jadi kesana,” kata Arifin, Jakarta, Jumat (17/3/2023).**