Kebakaran Smelter Freeport Disebut Bahlil Sebagai Alasan untuk Ekspor Konsentrat Tembaga

News22 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut kebakaran pabrik asam sulfat di Smelter Manyar PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai alasan PTFI untuk mendapatkan izin perpanjangan ekspor konsentrat tembaga.

Bahlil menceritakan, pada tahun 2021 PTFI masih ragu-ragu untuk membangun smelter tembaga. Kemudian larangan ekspor konsentrat tembaga dilarang pada Juni 2023 sampai Juni 2024 untuk mendukung hilirisasi.

“Saya bilang selama maju mundur (bangun smelter) terus kita tidak akan izinkan ekspor raw material Konsentratnya,” kata Bahlil dalam acara Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (4/12/2024).

“Alhamdulillah sekarang Smelter Freeport sudah jadi Investasinya US$3 miliar, terbesar di dunia untuk single line smelter tembaga,” tambahnya.

Bahlil mengatakan, PTFI mengajukan proposal untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga, yang mana sebelumnya terjadi kebakaran di smelter baru PTFI di pabrik asam sulfat.

Baca juga  Helikopter Baru Milik TNI AU Angkut Bantuan Misi Kemanusian Perdana untuk Gaza

“Saya bilang tunggu dulu harus kita bicara jelas berapa lama ini kerjanya, jangan sampai ini dianggap nanti Freeport jadikan ini (kebakaran) alasan untuk ekspor raw material terus,” jelas Bahlil.

“Karena untung daripada smelter tidak terlalu banyak,” tambah Bahlil.

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah memberikan perpanjangan ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI sampai 31 Desember 2024 melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 6 tahun 2024 tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri.