Kementerian ESDM Dorong Dedieselisasi Daerah 3T Pakai PLTS

News116 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong program dedieselisasi yang bermaksud menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan pembangkit yang lebih ramah lingkungan dan murah, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, penggunaan PLTD sulit untuk diterapkan pada saat ini, karena mendatangkan pembangkit ke daerah 3T membutuhkan biaya logistik yang besar.

“Untuk dieselnya sendiri ini kan harus didatangkan. Dengan adanya PLTS itu kan bisa saja kita buat ini smart grid,” kata Yuliot saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (15/8/2025).

Yuliot menjelaskan, penerapan skema pemusatan PLTS di satu rumah atau langsung dipasang di masing-masing rumah dapat menjadi pilihan untuk dapat diterapkan.

“Ini beberapa rumah disatukan atau ini langsung di rumah warga itu karena di daerah 3T ini kan relatif rumah warga itu ada yang berkelompok itu ada juga yang misah. Ya berjauhan, jadi ini kita ada dua opsi,” jelas Yuliot.

Baca juga  Pelatih Hones di New York Nineties Skate Culture for Fall Winter 2025

Agar dapat menggantikan PLTD sepenuhnya, penggunaan PLTS ini juga akan didampingi dengan baterai yang beroperasi pada malam hari agar dapat memberikan pasokan listrik 24 jam.

“Ini seharusnya kan kita nyala 24 jam, itu kalau malam kan enggak ada cahaya berarti ini kan harus pakai baterai,” ujar Yuliot.

Menurutnya, program dediesselisasi ini tidak memiliki nilai ekonominya, melainkan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berada di daerah 3T agar dapat mendapatkan akses listrik.

“Ini kan pembiayaan dari pemerintah. Jadi justru kalau pembiayaan dari pemerintah kita tidak lihat pembiayaan, tetapi efektivitas pemanfaatan dari warga,” katanya.