LG Mundur, Investor Tiongkok Masuk: Pemerintah Jamin Proyek Baterai EV Tetap Jalan dan Tak Terpengaruh Gejolak Global

News120 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah memastikan proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai US$ 9,8 miliar yang disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution tetap berjalan meski LG mundur dari sebagian proyek dalam skema “Indonesia Grand Package”. Proyek ini mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, dari penambangan hingga produksi.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Presiden ke-7 Joko Widodo telah meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia pada 3 Juli 2024, berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik hasil kerja sama Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa proyek tetap berjalan sesuai rencana meski terjadi penyesuaian mitra dalam struktur joint venture (JV).

Baca juga  Anies: Formula UMP Sebelumnya tak Beri Rasa Keadilan

 “Secara konsep, pembangunan dari Grand Package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita,” kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Jumat (25/4/2025).

Bahlil juga menepis kekhawatiran soal dampak ketegangan geopolitik maupun kondisi ekonomi global terhadap kelangsungan proyek.

 “Perlu kami sampaikan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh dinamika global seperti perang atau ketidakpastian ekonomi. Investasi senilai hampir USD 8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan. Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat,” jelasnya.

Baca juga  Partai Komunis China Kecam Demokrasi Amerika Serikat

Menurutnya, proyek ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesinambungan hilirisasi baterai kendaraan listrik.

 “Pergantian investor adalah dinamika yang lazim dalam proyek berskala besar. Yang penting bagi kami adalah bahwa semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia,” jelas Bahlil.

Pemerintah melalui kolaborasi lintas sektor antara Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Satuan Tugas Hilirisasi terus mengawal realisasi proyek-proyek dalam Grand Package sebagai bagian dari strategi hilirisasi nikel dan transisi energi nasional menuju ekosistem kendaraan listrik yang berdaya saing global.