JAKARTA, BN NASIONAL
Di balik gemerlap kepulauan Maluku Utara, terselip luka mendalam akibat ulah korup oknum pemimpinnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagaikan petir di siang bolong, menyentakkan kesadaran publik dengan dakwaan fantastis terhadap sang Gubernur nonaktif, Abdul Ghani Kasuba.
Rp104,8 miliar: Angka yang teramat besar itu menjadi bukti nyata keserakahan yang menggerogoti hati sang pemimpin. Uang suap dan gratifikasi mengalir bagaikan sungai, menenggelamkan nurani dan mengkhianati amanah rakyat.
“Suap Rp5 miliar dan gratifikasi Rp99,8 miliar,” ungkap Ali Fikri, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, suaranya menggemakan kepiluan dan kemarahan rakyat Maluku Utara.
Alih-alih membangun daerah, Abdul Ghani Kasuba justru membangun benteng korupsi. Ia memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri, menggadaikan masa depan rakyat demi memuaskan hasratnya.
Kasus ini bagaikan membuka kotak pandora, menguak borok korupsi yang menggerogoti Maluku Utara. Tak hanya Abdul Ghani Kasuba, enam tersangka lainnya juga terjerat dalam pusaran hitam ini.
Adnan Hasanudin, Daud Ismail, Ridwan Arsan, Ramadhan Ibrahim, Stevi Thomas, dan Kristian Wuisan: Nama-nama mereka kini terukir dalam sejarah kelam korupsi Maluku Utara.
Modus operandi mereka terbilang cerdik, namun KPK tak gentar. Mereka memanipulasi proyek, menipu rakyat, dan mengeruk keuntungan demi keuntungan pribadi.
Tragedi ini bagaikan tamparan keras bagi rakyat Maluku Utara. Luka lama kembali terbelah, kepercayaan terkikis, dan harapan pupus.
Namun, di tengah keputusasaan, secercah harapan muncul. KPK, bagaikan ksatria pemberani, terus berjuang membongkar praktik korupsi dan menjerat para pelakunya.
Penahanan Abdul Ghani Kasuba dan para tersangka lainnya menjadi titik awal pembalasan. Proses hukum yang adil dan transparan menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan rakyat dan membangun Maluku Utara yang bersih dari korupsi.
Masyarakat Maluku Utara tak boleh diam. Ini saatnya bersatu, menyuarakan keadilan, dan mengawal proses hukum agar koruptor tak lagi berkeliaran di tanah tercinta, d ikutip dari Antaranews.com..
Maluku Utara harus bangkit dari keterpurukan ini. Bersama, kita ciptakan Maluku Utara yang bersih, bermartabat, dan bebas dari cengkeraman korupsi!**