Pasca Pertamax Naik, Legislator Minta Pemerintah Atasi Lonjakan BBM Subsidi Akibat Migrasi Konsumen

by admin
2 minutes read

JAKARTA, BN NASIONAL – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM jenis pertalite usai kenaikan harga BBM non-subsidi pertamax dan lainnya.

Pasca kenaikan BBM non-subsidi, akan ada masyarakat yang beralih mengkonsumsi BBM bersubsidi dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil langkah untuk mengantisipasi ini agar kuota BBM subsidi di tahun 2023 tidak habis.

“Saya rasa migrasi ini tetap berpotensi, terutama karena revisi Perpres Pembatasan Penggunaan BBM Bersubsidi belum diterbitkan. Itu sebabnya kita minta pemerintah segera mengantisipasi terjadinya migrasi ini, termasuk kemungkinan penambahan kuota BBM bersubsidi,” kata Mulyanto melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, pemerintah perlu membuat rencana cadangan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM subsidi.

“Pemerintah perlu mempertimbangkan penambahan kuota BBM bersubsidi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah harus bisa memberikan solusi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM murah, bukan malah menghapus atau mengurangi kuota. Kita tidak ingin melihat antrean panjang di SPBU,” katanya.

Penambahan kuota BBM bersubsidi ini sangat mungkin terjadi. Dengan memperhatikan perkembangan situasi terbaru, pemerintah dan DPR bisa saja menetapkan kuota baru.

“Nantinya, tinggal ditentukan berapa besaran penambahan kuota yang diperlukan, sambil melihat kemampuan keuangan negara untuk mendukung perubahan tersebut,” tambahnya.

Mulyanto juga mengingatkan agar harga Pertamax yang baru tidak terlalu tinggi. Harga tersebut harus tetap berada di bawah harga yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.

Saat ini, kondisi ekonomi masyarakat masih belum stabil, dan kenaikan harga BBM bisa memberikan tekanan tambahan pada belanja rumah tangga.

Oleh karena itu, perlu ada kebijakan yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan BBM yang lebih murah.(*)

related posts

Leave a Comment