JAKARTA, BN Nasional – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi guna mengurangi emisi secara signifikan. Langkah ini selaras dengan agenda global yang akan dibahas dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP) ke-29, yang berlangsung pekan depan.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi secara serius. Minggu depan ada COP 29, dan kami berharap dapat menyampaikan poin-poin penting di sana. Meski masih dalam tahap pembahasan, kami tetap berkomitmen untuk penghentian bertahap PLTU batubara. Semoga ada kabar baik yang dapat kami sampaikan terkait upaya ini,” ujar Eniya saat membuka Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 di Jakarta, Senin (4/11).
Dalam paparannya, Eniya menguraikan empat parameter ketahanan energi yang menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga keberlanjutan dan keamanan energi. Menurutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun peta jalan untuk mencapai target energi nasional.
“Empat parameter ketahanan energi ini mencakup ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, dan penerimaan. Kami di Kementerian ESDM telah menyiapkan roadmap sebagai panduan untuk mewujudkan target-target energi nasional,” lanjutnya.
Selain fokus pada transisi energi, pemerintah juga akan memperhatikan efisiensi energi. Eniya menyebutkan bahwa penerapan efisiensi energi saja dapat mengurangi emisi hingga 32 persen. Hal ini menjadi salah satu strategi kunci dalam upaya penurunan emisi.
“Di kabinet baru ini, fokus kami semakin kuat pada investasi di sektor transmisi energi. Infrastruktur energi terbarukan akan terus dibangun, dan kami berencana untuk lebih aktif mengupayakan efisiensi energi sebagai bagian dari strategi. Dengan efisiensi energi, kami dapat mengurangi emisi hingga 32 persen,” jelasnya.
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai regulasi untuk mendukung upaya efisiensi energi. Salah satu langkahnya adalah penerapan manajemen energi pada gedung-gedung di Jakarta mulai tahun depan.
“Dalam rangka meningkatkan bauran energi dan konservasi energi, kami perlu bertindak lebih agresif. Mulai tahun depan, semua gedung di Jakarta diwajibkan menerapkan pengelolaan energi. Kami tengah menyiapkan aturannya,” tutup Eniya.
Dengan komitmen ini, pemerintah optimistis dapat mencapai target transisi dan efisiensi energi guna menciptakan masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.