JAKARTA, BN NASIONAL – PT Pertamina Patra Niaga menegaskan kesiapan memasarkan dan menyalurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) hasil produksi Kilang Pertamina Cilacap, yang diolah dari minyak jelantah (used cooking oil/UCO), sebagai bagian dari strategi menekan emisi sektor penerbangan dan mempercepat transisi energi nasional.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan menyebut pencapaian ini sebagai terobosan besar anak bangsa.
“Minyak jelantah yang dulu dianggap limbah kini telah berhasil diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar. Kita mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara,” kata Iriawan dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menambahkan bahwa SAF produksi dalam negeri ini memiliki persentase minyak nabati dan UCO tertinggi dibanding teknologi serupa di dunia.
“Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan teknologi Pertamina yang kompetitif di tingkat global,” ujarnya.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan pihaknya siap memasarkan SAF, yang telah mengantongi sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk skema Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).
“Dari sisi pasar, penetrasi sudah siap, diawali dengan penggunaan oleh Pelita Air. Dari sisi produksi, ketersediaan produk juga telah disiapkan oleh Kilang Pertamina Internasional,” jelasnya.
Mars Ega menekankan konsep Triple Bottom Line People, Planet, Profit dalam program ini, dengan melibatkan masyarakat sebagai pemasok bahan baku.
“Bahan baku utama SAF, yaitu UCO, berasal dari masyarakat. Karena itu, kami akan mengajak masyarakat berkontribusi mengumpulkan UCO untuk diolah menjadi SAF dan dapat dirasakan kebermanfaatannya secara luas,” ujarnya.
Pertamina Patra Niaga melihat penggunaan SAF sebagai langkah strategis mencapai target Net Zero Emission 2060 sekaligus mewujudkan visi Asta Cita Presiden RI dalam memperkuat ketahanan energi, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan menggerakkan ekonomi hijau.




