Prabowo Dorong Hilirisasi Migas: Pabrik Metanol dan Amonia Siap Dibangun

News105 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Hilirisasi di Indonesia terus diperluas, tidak hanya terbatas pada sektor pertambangan seperti nikel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang baru saja ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, mengungkapkan bahwa sektor minyak dan gas bumi (migas) menjadi prioritas baru.

Salah satu fokus utama adalah produksi metanol yang saat ini masih sangat bergantung pada impor.

“Dari kebutuhan 2,3 juta ton metanol untuk mendukung B35 ke B40, produksi dalam negeri kita baru mencapai 500 ribu ton. Artinya, 80% masih impor,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (10/1/2025).

Untuk mengurangi ketergantungan impor, pemerintah merencanakan pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro.

Tidak hanya metanol, hilirisasi sektor migas juga mencakup pembangunan pabrik amonia di Papua Barat. Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk mendukung kebutuhan industri, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Baca juga  Pemerintah Revisi PP 96/2021 untuk Kepastian Perpanjangan Usaha Pertambangan

“Kami akan membangun pabrik amonia di Papua Barat. Selain itu, kami juga mendorong hilirisasi di sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan. Hilirisasi ini menciptakan lapangan pekerjaan dengan gaji berkualitas,” ungkap Bahlil.

Bahlil menekankan, proyek hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja berkualitas.

“Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal menciptakan dampak sosial yang lebih besar bagi masyarakat,” jelasnya.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap hilirisasi di sektor migas dapat memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.