Produksi Batu Bara RI 2025 Dipangkas, Strategi Jaga Harga Tetap Stabil?

News1 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara Indonesia tahun 2025 sebesar 735 juta ton, lebih rendah dibandingkan realisasi produksi tahun sebelumnya yang mencapai 836 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyebutkan, penurunan target produksi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga batu bara di tengah fluktuasi pasar global.

“Targetnya (produksi batu bara 2025) 735 (juta ton) kalau nggak salah,” kata Tri saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Tri menegaskan, pengurangan produksi dibandingkan dengan realisasi tahun lalu adalah bagian dari strategi pemerintah agar harga batu bara tetap kompetitif di pasar internasional.

“(Lebih rendah dari realisasi tahun lalu) ya nggak apa-apa. Biar harga bagus,” ujarnya.

Baca juga  Sutradara teman dan berperan di finish dan masa depannya yang mengerikan

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, produksi batu bara RI tahun 2024 mencapai 836 juta ton, atau 117% dari target yang dipatok 710 juta ton. Dari jumlah tersebut, 555 juta ton diekspor, sementara 233 juta ton diserap pasar domestik, dan 48 juta ton menjadi stok cadangan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menegaskan bahwa produksi batu bara Indonesia memiliki dampak sistemik terhadap pasar global.

“Total konsumsi batu bara dunia sekitar 8 miliar sampai 8,5 miliar ton, tetapi yang beredar di pasar ekspor hanya sekitar 1 miliar sampai 1,5 miliar ton. Kalau kita mengetatkan ekspor, dampaknya akan besar,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Senin (3/2/2025).

Tantangan ke depan, apakah strategi pengurangan produksi ini akan efektif menjaga harga tetap stabil, atau justru memicu dinamika baru di pasar ekspor dan industri dalam negeri?