PT Timah Akui SHP Bertahun-tahun Dibuang ke Laut, Swasta Diduga Raup Untung

News114 Dilihat

Jakarta – Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait pengelolaan sisa hasil produksi (SHP) timah. Selama puluhan tahun, SHP yang seharusnya masih mengandung mineral berharga ternyata dibuang begitu saja ke laut.

“Selama ini SHP dibuang ke laut, bertahun-tahun lamanya. Baru beberapa hari lalu kami sadar bahwa itu sebenarnya harta karun. Nilainya luar biasa besar,” kata Restu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (22/9/2025).

Restu menjelaskan, SHP atau terak timah dianggap tidak ekonomis untuk diolah karena biaya produksinya tinggi. Akibatnya, perusahaan hanya mengambil timah utama, sementara sisa produksinya terbuang tanpa pengelolaan lebih lanjut.

Namun, belakangan diketahui bahwa banyak pihak swasta bergerilya mengumpulkan SHP yang selama ini tercecer.

“Kami baru tahu bahwa pihak swasta justru bergerak mengambil SHP yang dibuang. Padahal di dalamnya masih ada mineral ikutan yang sangat bernilai,” ujarnya.

Baca juga  Percakapan Dengan Ekor Sonic 3, Colleen O'Shaughnessey

PT Timah mencatat hingga kini masih memiliki stok lebih dari 300 ribu ton SHP kategori selek 1 dan selek 2. Restu mengakui, meski stok tersebut bisa diolah, biaya produksinya masih dianggap tinggi.

“Dulu hanya cukup untuk menutup biaya operasional. Tapi setelah kami pelajari, ternyata mineral ikutan di dalamnya bernilai mahal,” jelasnya.

Dengan temuan ini, PT Timah menyatakan akan mengubah strategi. Perusahaan mulai mengumpulkan dan mengamankan SHP untuk kemudian diolah sebagai bagian dari program hilirisasi mineral ikutan.