JAKARTA, BN NASIONAL – PT Timah Tbk (TINS) mengungkap ada mitrannya yang melakukan kerja sama operasional tidak melaksanakan kewajibannya.
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Dicky Octa Zahriadi mengatakan, dalam strategi peningkatan operasi dan produksi PT Timah melakukan perbaikan tata kelola kemitraan penambangan.
“Kemudian untuk perbaikan tata kelola mitra penambangan. Kami analisa dibandingkan dengan tata kelola mitra penambangan sebelumnya adalah mengenai penetapan sanksi atau reward dan punishment terhadap mitra penambangan,” kata Dicky dalam konferensi pers, Jumat (22/11/2024).
Menurutnya, mitra penambangan ini merupakan mitra strategis untuk bersama-sama menciptakan nilai bagi kedua belah pihak yang saling menguntungkan.
“Sayangnya ada beberapa mitra yang dari analisa kami itu berkontrak dengan mitra tapi tidak melakukan kewajibannya untuk berproduksi sesuai target,” jelas Dicky.
Dalam melakukan perbaikan tata kelola kemitraan penambangan menjadi lebih baik, PT Timah melakukan perubahan melalui penindakan terhadap mitra yang tidak mencapai target secara lebih tegas.
“Tidak hanya target, tapi kita juga ada beberapa kriteria mengenai safety dan juga mengenai CSR jadi biar sejalan dengan target-target yang diberikan PT Timah, jadi kami akan lebih tegas untuk mitra-mitra PT Timah,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam penerapan sanksi ini perusahan tidak akan tanggung-tanggung untuk memasukan mitra yang bermasalah ke dalam daftar hitam.
“Yang tidak mencapai target ada kejadian safety akan ada punishment. Yang paling parah akan di blacklist daripada PT Timah untuk selamanya tidak menjadi mitra penambangan. Itu kurang lebih garis besarnya secara fundamental yang berbeda antara tata kelola mitra yang lama dengan yang baru,” ungkapnya.