JAKARTA, BN NASIONAL
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, dengan mengetahui potensi uranium di Indonesia, akan mendukung rencana pembangunan reaktor berdaya 36 MWe pada 2060.
“Perlu juga d ikaji adanya potensi uranium di daerah-daerah Indonesia. Tentunya, d iperlukan riset yang mendalam dan akurat, agar kita semakin siap saat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) d ibangun di Indonesia,” kata Kepala Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Reaktor (PRTDBBNLR) BRIN Syaiful Bakri, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Indonesia sendiri membutuhkan implementasi reaktor nuklir untuk mendukung net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Riset sangat d ibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
“Reaktor ini butuh bahan bakar, salah satunya adalah uranium. Tentunya d iperlukan riset untuk mengetahui potensi uranium di Indonesia serta sumber daya mineral penting lainnya,” katanya.
Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan peningkatan pengembangan mineral kritis untuk memenuhi industri-industri strategis yang akan d ibangun.
“Termasuk rencana pemerintah yang akan mulai membangun PLTN pada 2025 hingga 2029,” kata Koordinator Mineral, Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian ESDM Moehamad Awaludin.
Menurutnya, mengantisipasi kekurangan pasokan cadangan mineral kritis beberapa tahun ke depan, pemerintah perlu memprioritaskan kegiatan untuk menyiapkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) mineral utama pembawa mineral kritis.
“Salah satu langkahnya dengan menfokuskan material pendukung pengembangan bahan bakar nuklir, seperti Logam Tanah Jarang (LTJ), nikel, timah, bauksit, dan lain-lain. Serta memperkuat greenfield exploration dengan penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta,” katanya.
Kondisi geologi Indonesia, sangat memungkinkan terbentuknya akumulasi mineral kritis dan strategis pendukung pengembangan bahan bakar nuklir.
“Bahkan, di beberapa daerah sudah ada yang memiliki sumber daya mineral dan cadangannya,” ujarnya.(*)