Segera, Kementerian ESDM Akan Adakan Konversi Motor Listrik Gratis

Global, Nasional, News4 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL

Sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan minat masyarakat melakukan konversi motor konvensional menjadi motor listrik, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan adakan program konversi motor listrik gratis.

Saat ini, sesuai dengan aturan yang berlaku, nilai insentif program konversi motor listrik sebesar Rp10 juta dari yang sebelumnya Rp7 juta untuk satu unit motor.

Kenaikan insentif tersebut tidak menghasilkan minat masyarakat yang tinggi, hal ini terbukti dari orang yang melakukan konversi hanya sebanyak 145 unit motor di tahun 2023 dari target sebanyak 50.000 unit.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, nantinya konversi motor listrik bakal d ikombinasikan antara insentif pemerintah dengan program CSR perusahaan.

“Menggunakan dana bantuan pemerintah berdasarkan Permen ESDM sebesar Rp10 juta per unit dan kekurangan biaya konversi sekitar Rp5juta-Rp7 juta d irencanakan kombinasi dari bantuan CSR,” kata Eniya, Kamis (25/4/2024).

Baca juga  Mendirikan rumah warga Palestina pasca banjir Aqsa merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda

Eniya menjelaskan, sudah banyak perusahaan yang menyanggupi rencana tersebut. Bahkan, bukan hanya perusahaan sektor ESDM saja yang berminat menyalurkan CSR untuk konversi motor listrik.

“Ya (sektor ESDM), dan ada juga yang tidak,” jelasnya.

Namun demikian, program konversi motor listrik gratis itu d ilaksanakan secara terbatas dengan beberapa persyaratan, salah satunya terkait maintenance d ilakukan secara mandiri oleh penerima manfaat.

Selain itu, dokumen kendaraan seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) juga harus aktif, artinya sudah membayar pajak sehingga tidak menimbulkan permasalahan administrasi.

“Termasuk nama BPKP dan nama pengusul itu sama dengan nama STNK. Jika motor second, harus sudah d ibalik nama, akan d ifasilitasi hingga mendapatkan pelat biru,” ujarnya.

Hingga saat ini, Eniya belum membocorkan berapa banyak kuota konversi motor listrik yang bakal d ikerjasamakan dengan CSR korporasi. Kementerian ESDM sendiri, sambungnya, berharap konversi gratis itu bisa d ilaksanakan sebanyak-banyaknya.

Baca juga  Pesawat Luar Angkasa XMM-Newton Mendeteksi Angin Lubang Hitam yang Menghambat Pembentukan Bintang

“Inginnya sebanyak-banyaknya. Nanti kalau sudah pasti kontrak saya info ya,” katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui tahun 2023 lalu, program konversi motor listrik masih jauh panggang dari api. Realisasi program itu tercatat tak mencapai 1.000 unit, padahal d itargetkan sebanyak 50.000 motor terkonversi menjadi motor listrik.

Salah satu penyebab rendahnya serapan konversi motor listrik itu, ialah terkait banyaknya surat-surat kendaraan yang bermasalah ketika akan d ikonversi.

“Yang mendaftar banyak, tapi ternyata banyak yang STNK-nya bodong,” kata Arifin.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM pun tahun ini membidik sebanyak 150.000 unit sepeda motor terkonversi menjadi motor listrik. Salah satunya, dengan mengupayakan agar sepeda motor dengan surat-surat yang bermasalah agar tetap bisa d ikonversi.

“Kalau mobil listrik itu kan pajak progresif hilang. Nah yang ini bagaimana nih yang dulu-dulu bisa atau tidak dosanya dihapus, soalnya dahulu kan dia ngumpet,” jelasnya.

Baca juga  Resmi Dibuka, Menghentikan Perang Demi Dunia yang Damai Jadi Bahasan di R20

Arifin menilai, program konversi jadi satu-satunya jalan untuk memasifkan kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia. Pasalnya, industri motor listrik baru masih belum banyak terbangun dan daya beli juga masih rendah.

“Kita tetap usahakan. Industri motor baru belum bangun ya, daya beli juga. Cara satu-satunya ya motor tua kita dorong untuk dikonversi,” ujarnya.*[]