NEW YORK, (Foto)
Seorang pejabat senior kemanusiaan PBB mengatakan bahwa seluruh penduduk Gaza utara, yang saat ini terjebak oleh pasukan Israel di bawah pemboman besar-besaran, berada dalam risiko kematian.
“Seluruh penduduk Gaza utara berisiko meninggal. Pasukan Israel tidak bisa dibiarkan melanjutkan apa yang mereka lakukan di Gaza utara yang terkepung,” kata Asisten Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Wakil Koordinator Bantuan Darurat Joyce Msuya dalam sebuah pernyataan.
“Keluarga-keluarga telah dipisahkan dan laki-laki serta anak laki-laki dibawa pergi dengan truk penuh” lanjut Msuya.
“Tempat penampungan telah dikosongkan dan dibakar,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah menyatakan keterkejutannya atas “tingkat kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan” di Gaza utara di tengah operasi militer intensif Israel yang sedang berlangsung.
“Penderitaan warga sipil Palestina yang terjebak di Gaza Utara sungguh tak tertahankan,” demikian bunyi pernyataan Juru Bicara Sekjen PBB.
Guterres memperingatkan bahwa “kerusakan dan kekurangan yang meluas” yang disebabkan oleh operasi militer Israel – khususnya di sekitar Jabalya, Beit Lahiya dan Beit Hanoun – telah membuat kehidupan “tidak dapat dipertahankan” bagi penduduk Palestina di sana.
Meskipun ada upaya berulang kali untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang penting, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal, akses terhadap bantuan tersebut terus ditolak oleh otoritas Israel, dengan beberapa pengecualian, sehingga membahayakan banyak nyawa, tambah pernyataan itu.
Selama tiga minggu terakhir, Israel telah mengepung Gaza utara, menewaskan sedikitnya 820 orang dan menghalangi akses air, makanan atau bantuan kemanusiaan serta mencegah orang masuk atau keluar.
Pasukan Israel telah menyerbu rumah sakit dan fasilitas medis di wilayah utara, dan tempat penampungan pengungsi juga dibombardir.
BN Nasional