Tambah 25 Ribu Ton, PT Inalum Miliki Kapasitas Produksi 275 Ribu Ton Aluminium

by admin
2 minutes read

Jakarta, BN Nasional – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melakukan penambahan kapasitas produksi almunium sebesar 25.000 ton per tahun dengan dilakukannya peningkatan tungku peleburan di kuartal 3 2024.

Direktur Utama PT Inalum Danny Praditya mengatakan, pilar meningkatkan pertumbuhan eksplorasi dan produksi secara agresif, perusahaan melakukan pot upgrading dan pot optimization yang diharapkan selesai akhir tahun ini untuk start up.

“Secara kontraktual sampai Agustus 2024 Insya Allah akan diselesaikan dan menambah kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu menjadi tambahan 25 ribu,” kata Danny dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII, Kamis (24/8/2023).

Kemudian, pada tahun 2026 PT Inalum baru melakukan optimalisasi tungku peleburan yang akan meningkatkan kapasitas produksi alumunium mencapai 300.000 ton per tahun.

“Optimasi diharapkan juga menambah kapasitas menjadi 25 ribu sehingga total untuk eksisting smelter yang ada di Kuala Tanjung menghasilkan output 300 ribu ton per tahun,” ujar Danny dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII, Kamis (24/8/2023).

Tahun selanjutnya, PT Inalum mempunyai proyek optimis, dimana perusahaan akan melakukan ekspansi smelter aluminium dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun. Proyek ini akan tercapai di tahun 2027.

“Jadi untuk informasi kebutuhan total di Indonesia baik primer maupun sekunder demand dari domestik 1,2 juta ton per tahun sementara Inalum sebagai masih satu-satunya produsen aluminium di Indonesia kapasitasnya baru 250 ribu ton dan baru mau di upgrade jadi 300 ribu ton,” jelas Danny.

Selain itu, perusahaan juga mempunyai proyek Aluminium Sekunder Fase I & II sebagai tindak lanjut dari secondary alumunium yang sudah dibangun sebelumnya. Termasuk kriteria strategis yakni penyediaan atau kerja sama listrik untuk brownfield dan greenfield.

“Ini merupakan enabler yang sangat penting untuk semua program inisiatif ini bisa dieksekusi. untuk brownfield atau greenfield dibutuhkan tambahan kurang lebih 800 MW di kuala tanjung. Sementara untuk greenfield di Mempawah rencana di Kalbar untuk diintegrasikan dengan smelter grade alumina refinery dan bauksit itu kebutuhannya kurang lebih 800 MW untuk kapasitas 600 ribu ton aluminium per tahun,” jelasnya. (Louis/Rd)

related posts

Leave a Comment