Tragedi Penusukan Massal di Pusat Perbelanjaan Australia

Global, Hukum, News21 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL

Pihak kepolisian mengungkapkan motif di balik serangan penusukan massal yang mengguncang sebuah pusat perbelanjaan di Australia beberapa waktu lalu. Menurut laporan dari 9News Australia yang d ikutip dari bisnis.com, Kepolisian New South Wales Australia menyatakan bahwa pelaku bernama Joel Cauchi (40) d iduga memiliki masalah kesehatan mental yang menjadi pemicu perbuatannya.

Komisioner Polisi New South Wales, Karen Webb, menegaskan bahwa investigasi masih terus d ilakukan guna melacak aktivitas Cauchi beberapa hari sebelum insiden tragis tersebut.

Kejadian penusukan massal itu berlangsung di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney bagian timur, Australia. Teror tersebut menelan korban jiwa, bahkan seorang saksi mata melaporkan adanya tembakan yang terdengar.

Polisi New South Wales (NSW) segera merespons panggilan darurat di Westfield Bondi Junction sebelum jam 4 sore waktu setempat setelah menerima laporan tentang serangan penusukan.

Baca juga  Konflik dengan Rusia, Warga Ukraina Salahkan Pemerintah Sendiri

“Situasi kritis terjadi setelah terjadi penembakan terhadap seorang pria di Bondi Junction,” kata pihak kepolisian seperti yang d ilaporkan oleh ABC News pada Sabtu, 13 April 2024.

Hingga saat ini, operasi penyelamatan masih berlangsung, dan para pengunjung pusat perbelanjaan d ievakuasi. Juru bicara NSW Ambulance menyatakan bahwa ada dua orang yang d iduga sebagai pelaku, di mana salah satunya telah d itembak oleh polisi, sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Rekaman udara menunjukkan sejumlah besar kendaraan darurat dan personel telah tiba di lokasi, sementara polisi bersenjata terlihat melakukan pemeriksaan di atap tempat parkir mobil.

Seorang insinyur, Roi Huberman, yang berada di dalam toko pada saat kejadian mengatakan bahwa mereka mendengar suara tembakan tiba-tiba.

“Kami tidak tahu harus berbuat apa,” katanya.

Dia kemudian menjelaskan bahwa dia dan pengunjung lainnya dibawa ke bagian belakang toko yang dapat dikunci untuk berlindung. “Kami keluar melalui belakang,” tambahnya.*[]