Jakarta, BN Nasional — Dewan bandara dengan suara bulat menyetujui penjualan ke Sydney Aviation Alliance, konsorsium investor infrastruktur dan dana pensiun Australia. Pihaknya merekomendasikan para pemegang saham untuk memilih.
Aliansi tersebut menawarkan Aus$ 8,75 per saham atau Aus$ 23,6 miliar (US$ 17,5 miliar), setelah penawaran sebelumnya beberapa bulan lalu ditolak karena terlalu rendah.
“Pengumuman hari ini adalah puncak dari bulan keterlibatan semua pihak. Anggota Dewan Sydney Airport yakin hasilnya mencerminkan nilai jangka panjang yang sesuai untuk bandara,” kata Kepala Bandara Sydney David Gonski dalam sebuah pernyataan, Senin.
Pengumuman itu muncul setelah perbatasan internasional Australia dibuka kembali sebagian, hampir 600 hari setelah salah satu penutupan perbatasan pandemi terberat di dunia dimulai.
Warga Australia yang sudah divaksinasi boleh bepergian melalui Sydney dan Melbourne tanpa karantina. Kebijakan tersebut dinilai sebagai langkah pertama Australia dalam memulai kembali aktivitas perjalanan secara bertahap.
Penjualan bandara tetap tunduk pada persyaratan, termasuk evaluasi ahli independen.
Pemegang saham diharapkan mempertimbangkan kesepakatan pada pertemuan di kuartal I 2022, dengan 75% mayoritas diperlukan untuk mendapatkan persetujuan.