BPOM Temukan 41.306 Produk Pangan Tak Layak Konsumsi

by admin
1 minutes read

Jakarta, BN Nasional — “Terjadi penurunan sebesar 5,2% proporsi temuan sarana peredaran TMK pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 sebanyak 37,2 % pada tahun 2020 dan 32 % pada tahun 2021,” ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam konferensi pers “Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan Menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022”, Jumat (24/12/2021).

Temuan produk didominasi oleh pangan kedaluwarsa sebanyak 53%, dan diikuti oleh temuan produk tanpa izin edar (TIE) atau ilegal 31,3% serta produk rusak 15,7%. Menurut Penny, jumlah temuan produk TMK dari tahun 2020 ke tahun 2021 secara signifikan mengalami penurunan.

Dikatakannya, penurunan temuan TMK tersebut mengindikasikan peningkatan kepatuhan dan pemahaman pelaku usaha di bidang distribusi atau peredaran pangan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya, Penny menyebutkan, program jemput bola registrasi dan pendampingan atau pembinaan yang masif yang dilakukan secara berkala sepanjang tahun 2021 ini telah meningkatkan antusiasme pelaku usaha untuk memproses registrasi produk dan sertifikasi sarananya. “Diharapkan melalui kegiatan tersebut semakin banyak produk yang memiliki izin edar dan jumlah sarana peredaran yang menerapkan CPerPOB (cara peredaran pangan olahan yang baik meningkat),” ucapnya.

Penny menyebutkan, produk kedaluwarsa merupakan temuan tertinggi baik di importir, distributor, maupun ritel. Produk TIE yang merupakan temuan di sarana peredaran konvensional maupun hasil pengawasan cyber patrol menurun sebesar 4,3% dibandingkan dengan tahun 2020. Sepanjang bulan November hingga Desember 2021 juga ditemukan 3.393 link penjualan pangan olahan TIE.

“Temuan terbanyak adalah pangan kedaluwarsa, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya masih berada di wilayah timur Indonesia dan/atau lokasi terpencil. Tidak dapat dipungkiri, tantangan pengawasan pangan olahan di wilayah Indonesia yang sangat luas sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis,” ucap Penny.

Sumber.

related posts